2023
DOI: 10.21776/ub.jtsl.2023.010.1.8
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Spasial Daerah Rawan Banjir Di Das Wae Heru, Kota Ambon

Abstract: The intensity of the high rainfall resulted in the overflow of the Wae Heru watershed, which resulted in a catastrophic flood that hit residential areas around the watershed. This study aimed to analyze spatially the level of flood hazard and its exposure to settlements in the Wae Heru watershed, Ambon City. This research used overlay technique, scoring method and weighting using ArcMap 10.8 software as a Geographic Information System (GIS) based approach. The variables used included rainfall, elevation, slope… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
10
0
6

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(16 citation statements)
references
References 8 publications
0
10
0
6
Order By: Relevance
“…Daerah yang memiliki kerawanan tinggi yaitu daerah yang berada pada elevasi dan kemiringan lereng yang datar dan landau, kemiringan lereng yang datar, ketinggian lahan >20 mdpl, jarak yang dekat dengan sungai, memiliki jenis tanah alluvial, serta intensitas curah hujan yang tinggi (Rossana, Yanti., 2020). Daerah dengan tingkat kerawanan yang tinggi serta permukiman penduduk yang yang diperdiksikan terdampak tersebar merata di daerah pesisir yang bertopografi datar dan landai, sebaliknya dengan tingkat kerawanan sedang dan rendah dimana semakin jauh dari sungai dan berada pada topografi yang berbukit maka sangat tidak mungkin untuk terendam banjir (Rakuasa, 2023).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Daerah yang memiliki kerawanan tinggi yaitu daerah yang berada pada elevasi dan kemiringan lereng yang datar dan landau, kemiringan lereng yang datar, ketinggian lahan >20 mdpl, jarak yang dekat dengan sungai, memiliki jenis tanah alluvial, serta intensitas curah hujan yang tinggi (Rossana, Yanti., 2020). Daerah dengan tingkat kerawanan yang tinggi serta permukiman penduduk yang yang diperdiksikan terdampak tersebar merata di daerah pesisir yang bertopografi datar dan landai, sebaliknya dengan tingkat kerawanan sedang dan rendah dimana semakin jauh dari sungai dan berada pada topografi yang berbukit maka sangat tidak mungkin untuk terendam banjir (Rakuasa, 2023).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Oleh karena itu, pemanfaatan dan efisiensi tutupan lahan perkotaan harus ditingkatkan berdasarkan perencanaan tutupan lahan yang rasional dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, sehingga perlu adanya peningkatan dan pengelolaan potensi pengembangan wilayah (Mohamed & Worku, 2019). Karena salah satu kunci pembangunan berkelanjutan di kawasan perkotaan adalah perencanaan dan penataan ruang yang sesuai dengan regulasi yang sudah dibuat (Rakuasa & Somae 2022) Kota Ambon merupahkan ibukota Provinsi Maluku sebagai pusat Kegiatan ekonomi, pendidikan dan budaya, hal ini membuat pertumbuhan ekonomi dan penduduk memusat di wilayah perkotaan (Rakuasa & Somae 2022). Hal tersebut juga memicu terhadap datangnya penduduk dari wilayah lain ke Kota Ambon untuk menetap dan memiliki aktivitas perekonomian di kota tersebut dan berdampak pada meningkatnya penyediaan lahan untuk permukiman.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Chen, 2022); (Rakuasa et al, 2022) Analisis bahaya banjir dilakukan dengan mengoverlay kemudian menjumlahkan skor serta bobot keenam parameter penyebab banjir menggunakann tools field calculator pada software Arc GIS. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi dari penelitian (Aziza et al, 2021); (Rakuasa et al, 2022); (Rakuasa & Latue, 2023) yaitu Bahaya Banjir = (Ketinggian Lahan × 20) + (Kemiringan Lereng × 10) + (Jenis Tanah × 10) + (Buffer Sungai × 20) + (Penggunaan Lahan × 25). Pengskoran dan pembobotan setiap paremeter disesuaikan berdasarkan tingkat pengaruh paremeter terhadap banjir.…”
Section: Pendahuluanunclassified