Paparan sinar UV dapat mengakibatkan dampak negatif untuk kulit antara lain kulit terbakar, penuaan dini dan kanker kulit. Salah cara untuk meminimalisir dampak tersebut yaitu penggunaan tabir surya. Tabir surya dengan bahan filter sintetik memiliki efek samping, maka dari itu diperlukan alternatif bahan lain sebagai tabir surya. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung flavonoid seperti kuersetin, memiliki aktivitas antioksidan kuat yang mampu menetralkan radikal bebas, sehingga berpotensi sebagai tabir surya. Formulasi ekstrak etanol daun kelor dalam bentuk lotion dapat mengoptimalkan potensinya sebagai tabir surya. Sebelum di formulasikan dalam sediaan lotion, dilakukan penapisan fitokimia dan penentuan nilai SPF dari ekstrak Moringa oleifera menggunakan metode spektrofotometri. Formulasi sediaan lotion menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 0,075% (F1), 0,15% (F2) dan 0,3% (F3). Evaluasi fisik yang dilakukan adalah organoleptis, daya sebar, pH dan viskositas. Pada penelitian ini didapatkan nilai SPF ekstrak daun kelor pada 250 ppm, 500 ppm dan 750 ppm yaitu 8,54 ± 0,23 (Ekstra), 16,27 ± 0,27 (Ultra) dan 23,34 ± 0,43 (Ultra) secara berturut-turut. Hasil uji daya sebar dari semua formula berada pada rentang 6,2 – 6,3 cm telah memenuhi syarat daya sebar yang baik yaitu berdiameter 5 – 7 cm. Hasil pengukuran pH dari semua formula berada pada rentang 7,29 – 7,30 dan nilai viskositas berada pada rentang 8300 – 8417 mPa.s telah memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 16-4399-1996. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) berpotensi sebagai tabir surya dan dapat diformulasikan dengan baik dalam sebagai lotion.