Kakao merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang memiliki potensi dan mampu berdaya saing di pasar internasional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis posisi ekspor kakao Indonesia menurut sembilan negara tujuan di pasar internasional. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah matriks Boston Consulting Group (BCG). Ekspor kakao Indonesia menurut sembilan negara tujuan yang berada pada posisi Star adalah: Filipina, Jerman, Australia, India, dan Spayol. Sedangkan negara yang berada pada posisi Cash Cow adalah; Malaysia, Amerika Serikat, China, dan Belanda. Cash Cow merupakan posisi ke III dari matriks BCG di mana menunjukan tinggkat pertumbuhan pasar rendah dan pangsa pasarnya tinggi. Strategi yang dapat dilakukan adalah mempertahankan sehingga memperoleh keuntungan yang besar dan dapat membayar utang.