Analisis SWOT Pemilihan Material Dinding Bata Merah dan Bata Ringan di Penajam Paser Utara

Abstract

Infrastructure contruction has expanded in Penajam Paser Utara brought the effect of wall materials. Nowdays, Building construction with light brick preferably as an alternative than red brick it self. The aim of this research is to conduct SWOT Analysis between light brick and red brick in construction build in Penajam Paser Utara. According to question form that was spread in to local government has shown the results, The red brick sited in forth coordinate (quadrant) compare with light brick in second quadrant. This quadrant position provide using light bricks preferably were been selected than common red brick

Pengaruh Kultur Bakteri Pada Proses Biosementasi Tanah Laterit Terhadap Nilai CBR

“…Tanah laterit memiliki tingkat pelapukan yang tinggi serta kembang susut yang tidak seragam sehingga jenis tanah ini memilki potensi kerusakan yang tinggi jika di lakukan pekerjaan konstruksi sehingga jenis tanah ini perlu untuk di stabilisasi. Pada tanah yang mudah mengalami kembang susut system pengaliran air juga harus diperhatikan agar keadaan tanah selalu dalam keadaan kering (Yusran et al, 2022) Pemilihan metode yang tepat (Hendriyani et al, 2018) untuk perbaikan dan pengujian tanah harus dilakukan guna mendapatkan hasil yang diinginkan, untuk menghindari kesalahan dan melakukan penghematan (Andi Marini Indriani et al, 2022) dalam proses stabilisasi Biosementasi merupakan metode perbaikan tanah dengan memanfaatkan kemampuan bakteri yang memang hidup di dalam tanah untuk menghasilkan enzim urease. (A. M. Indriani et al, 2021) Perbaikan tanah lempung dengan bakteri Bacillus Subtilis dapat meningkatkan nilai modulus reaksi dari 8,96% naik menjadi 20-40% (Lim et al, 2019).…”

Relevansi Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan terhadap Bahan Bangunan di Dunia Industri

“…Setelah dilakukan pengumpulan data melalui metode tinjauan pustaka yang diperoleh dari dokumen atau jurnal penelitian terdahulu sebagai referensi, menunjukkan bahwa, perkembangan pembangunan infrastruktur membawa dampak dan pengaruh besar terhadap perkembangan bahan bangunan saat ini. Berbagai inovasi bahan bangunan mulai diciptakan dan dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dengan waktu dan mutu yang baik, efisien dan efektif (Hendriyani, Marini & Putri, 2018). Menurut Putra & Adi, (2018), penggunaan dari material-material yang inovatif memiliki dampak yang unggul, yaitu waktu pelaksanaan yang lebih efisien, metode pelaksanaan menjadi lebih mudah, mengurangi jumlah sampah, memiliki sifat berkelanjutan karena material inovatif berasal dari bahan yang ramah lingkungan dan beban atau bobot yang diterima struktur dari material bangunan lebih ringan.…”

“…Bata ringan atau yang biasa disebut dengan blok beton ringan merupakan beton ringan yang diproduksi dengan teknologi proses terbaru serta terbuat dari bahan dasar yang berkualitas. Bata ringan biasanya digunakan sebagai dinding struktur pada bangunan dan panel pada lantai, sesuai dengan jenis dan ukuran dari blok beton yang dipakai (Hendriyani, Marini & Putri, 2018).…”

“…Pada penerapannya, bata ringan memiliki keunggulan dibandingkan dengan memakai bahan lainnya, yaitu: 1) Bata ringan memiliki ukuran yang akurat, dimana dengan ukuran tersebut dapat memudahkan pelaksanaan pekerjaan pemotongan; 2) Bata ringan memiliki kuat tekan yang tinggi dan memiliki bobot yang ringan; 3) Bata ringan merupakan isolasi panas dan suara yang baik; 4) Bata ringan mudah dibentuk dan di kerjakan; 5) Bata ringan mempercepat pengerjaan pada kontruksi karena memiliki bobot yang ringan dan kuat, sehingga dapat mempercepat proses pengerjaan; dan 6) Bata ringan tidak beracun, dan tidak dapat dijadikan tempat tinggal bagi serangga (Hendriyani, Marini & Putri, 2018).…”

Analisis Kinerja Waktu Dan Biaya Proyek Konstruksi Dengan Metode Earned Value Analysis

“…Kesalahan pemilihan metode kerja tentu akan berakibat pada keterlambatan pekerjaan (Sugianto and Indriani 2016) dan material yang terbuang sia-sia sehingga pemilihan metode perlu dipertimbangkan dengan baik (Hendriyani, Marini, and Intan Putri 2018).…”