Analisis Taksonomi pada Soal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca di SMK Negeri 3 Pekanbaru

Abstract

The Minimum Competency Assessment (AKM) measures literacy achievement to map the quality of education in Indonesia with international standards. This AKM aims to identify student achievements when working on AKM questions in terms of the reading literacy process. The importance of AKM training is to improve teacher skills in developing learning frameworks that lead to students' reasoning in literacy. This study aims to determine the cognitive level of reading literacy AKM at SMK Negeri 3 Pekanbaru. This research method is content analysis with a qualitative approach. The analysis uses qualitative methods to interpret the cognitive level of the items. Based on the study results, the instrument question classification I percentage was 80% for C2 (Understanding); and 20% for C4 (Analysis). The percentage of instrument II questions is 74% for C2 (Understanding), 22% for C4 (Analysis), and 3% for C6 (Create). The cognitive level dominates the lower level, namely C2 (Understanding). While cognitive levels such as C1 (Remembering), C3 (Applying), C4 (Analyzing), C5 (Creating), and C6 (Evaluating) were found to be very few and had not even appeared in the AKM Reading Literacy question at SMK Negeri 3 Pekanbaru.

Pengaruh Model Flipped Classroom dan Motivasi Belajar terhadap Keterampilan Menulis Proposal Kegiatan Siswa Kelas XI

“…Selain manfaat dari penulisan karya ilmiah, keunggulan model flipped classroom juga ditemui pada penelitian Ayçiçek & Yelken (2018) dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris. Pembelajaran yang dilakukan dengan model flipped classroom dapat memberikan kesiapan belajar pada siswa, pembelajaran yang menyenangkan, produktif, kompetitif, dan berteknologi (Ayçiçek & Yelken, 2018;Aini et al, 2022). Keterlibatan siswa dalam pembelajaran menjadi meningkat.…”

Karakteristik Soal Literasi Membaca Berbasis Asesmen Kompetensi Minimum Pada Sekolah Menengah Atas Rokan Hilir

“…Bentuk tes yang digunakan beragam yaitu pilihan ganda kompleks, menjodohkan, pilihan ganda kompleks, isian singkat, dan uraian. Konten tek yang digunakan berupa teks sastra dan teks informasi, sedangkan konteks teksnya ialah personal, saintifik, dan sosial budaya (Harsiati, 2018; Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, 2020;Mukhlis et al, 2022).…”

“…Instrumen tes yang digunakan harus terstandar dan berkualitas (Douglas, 2000). Terkait permasalahan tersebut beberapa penelitian tentang karakterisitk dan pengembangan soal AKM literasi membaca pernah dilakukan oleh (Andikayana, et al, 2021;Rahmawati, 2019;Mukhlis et al, 2022, ). Hasilnya instrumen lirerasi membaca yang dikembangkan dapat digunakan dan telah memenuhi kriteria soal yang baik.…”

Analisis Butir Soal pada Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca di SMP IT Insan Utama Pekanbaru

“…Asesmen tidak sama dengan evaluasi karena evaluasi sebatas fokus pada mengukur penguasaan kognitif peserta didik yang berkaitan sesuai nilai, sedangkan asesmen juga mengukur kompetensi lainnya seperti keterampilan, sikap, atau perilaku (Resti et al, 2020). Asesmen adalah proses penilaian yang dilakukan untuk mengerahkan, mengkaji, dan menafsirkan data atau laporan mengenai siswa untuk mendapat gambaran tentang mengenai mereka dalam memahami materi yang dipelajari (Aini & Mukhlis, 2022). Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan pengetahuan yang bisa dipakai untuk memperbaiki keunggulan proses belajar mengajar dan akan memperbaiki hasil belajar peserta didik.…”