2015
DOI: 10.14710/jtsiskom.3.2.2015.247-252
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi menggunakan Kerangka Kerja COBIT 5 pada AMIK JTC Semarang

Abstract: -Informations technology has been important elements in an organisation but getting higher information technology implementation cost requires any company or organization to implement an effective operation of information technology. Information technology was expected to help organization in achieveing their business goals and providing not only financial profit but also non-financial profit. To achieve their business goals and ensuring process of information technology works effectively and efficiently, a co… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
12

Year Published

2017
2017
2022
2022

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
12
Order By: Relevance
“…Dalam melakukan penerapan tata kelola teknologi informasi, dapat digunakan suatu kerangka kerja COBIT 2019 merupakan evolusi dari COBIT 5. Framework COBIT 5 dirilis tahun 2012 [8], pada framework COBIT 5 mencakup bermacam jenis kegiatan, struktur organisasi dan layanan yang berbeda [9]. Kerangka kerja COBIT 2019 memiliki berbagai macam prinsip [10], yaitu memenuhi kebutuhan stakeholder, mencakup organisasi secara menyeluruh, menerapkan satu kerangka kerja tunggal yang terpadu, memungkinkan pendekatan holistik, memisahkan antara tata kelola TI dan manajemen, penerapan tata kelola TI yang dinamis, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam melakukan penerapan tata kelola teknologi informasi, dapat digunakan suatu kerangka kerja COBIT 2019 merupakan evolusi dari COBIT 5. Framework COBIT 5 dirilis tahun 2012 [8], pada framework COBIT 5 mencakup bermacam jenis kegiatan, struktur organisasi dan layanan yang berbeda [9]. Kerangka kerja COBIT 2019 memiliki berbagai macam prinsip [10], yaitu memenuhi kebutuhan stakeholder, mencakup organisasi secara menyeluruh, menerapkan satu kerangka kerja tunggal yang terpadu, memungkinkan pendekatan holistik, memisahkan antara tata kelola TI dan manajemen, penerapan tata kelola TI yang dinamis, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Model pengukuran ini berdasarkan standar ISO/IEX 15504 Software Engineering-Process Assesment Standard. Terdapat 6 level proses pada COBIT 5 (Hilmawan, et al, 2015). Bisa dilihat pada gambar 2.…”
Section: Capability Level (Level Kapabilitas)unclassified
“…Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT 5.0) adalah sebuah kerangka kerja untuk mengukur kualitas sebuah tatakelola teknologi informasi yang membantu agar lebih fokus terhadap nilai strategis penerapan teknologi informasi (IT strategic value) serta memastikan penerapan TI dapat mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan atau institusi [15][16] [17][18][19] [20]. Kerangka kerja COBIT 5 terdiri atas lima prinsip utama dan dilengkapi dengan tujuh enabler.…”
Section: Tinjauanpustakaunclassified
“…COBIT 5 menyelaraskan antara lima prinsip yang memungkinkan organisasi enterprise untuk membangun sebuah framework tatakelola dan manajemen yang efektif berdasarkan pendekatan holistik dari tujuh enabler yang disediakan sehingga dapat mengoptimalisasikan investasi bidang teknologi dan informasi sekaligus memberikan keuntungan kepada stakeholder. Pada Gambar 1 dan 2 dapat dilihat lima prinsip COBIT 5 dan enabler dalam COBIT 5 [15]. Pada kerangka kerja COBIT 5.0 terdapat enam level proses tingkatan Capability Level (Level 0 -5).…”
Section: Tinjauanpustakaunclassified