Penelitian ini berfokus pada perencanaan cakupan jaringan seluler di Kota Cilacap dengan frekuensi 2300 Mhz, membandingkan dua skenario utama, yaitu MU-MIMO dan SU-MIMO. Frekuensi 2300 Mhz dipilih untuk kapasitas tinggi, meskipun menghadapi tantangan urban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MU-MIMO meningkatkan efisiensi spektral pengguna rata-rata, sedangkan penggunaan eksklusif SU-MIMO mungkin mengurangi efisiensi di tepi sel. Namun, berdasarkan hasil pengujian, SU-MIMO menunjukkan keunggulan dalam jangkauan sinyal dengan rata-rata -90,54 dan rasio sinyal terhadap gangguan (C/(I+N)) dengan rata-rata 4,31. Sementara itu, MU-MIMO menunjukkan nilai rata-rata yang lebih tinggi dalam analisis sinyal efektif dengan rata-rata -117,29. Dalam hal throughput, kedua teknologi menunjukkan nilai rata-rata yang sebanding, yaitu 3.318,58 untuk MU-MIMO dan 3.688,24 untuk SU-MIMO. Kota Cilacap, sebagai pusat pertumbuhan urban, dengan lebih dari 750.000 jiwa pada tahun 2023, menghadapi peningkatan kepadatan penduduk. Simulasi penelitian melibatkan luas wilayah, link budget, dan perhitungan cakupan penduduk, dengan tujuan memaksimalkan penyebaran jaringan di setiap sudut Kota Cilacap, memberikan kontribusi strategis dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi yang mengikuti dinamika perkembangan perkotaan.