Kalimat sindiran atau sarkasme masih sering digunakan oleh kalangan publik untuk mengungkapkan maksud isi hati dan pikiran baik itu yang disampaikan secara langsng maupun tidak langsung. Sarkasme dilakukan untuk menyindir dan menyakiti hati seseorang dengan menggunakan bahasa atau kata yang didalamnya mengandung kata positif tetapi maknanya negatif sehingga sering sekali terjadi opini salah diklasifikasikan. Penelitian ini melakukan kombinasi antara proses sentimen analisis dengan deteksi sarkasme untuk pengklasifikasian opini yang terdapat pada Twitter. Proses analisis sentimen dilakukan dengan tahapan preprocessing dan ekstraksi fitur dan diklasifikan dengan menggunakan metode Support Vector Machine dilanjutkan dengan proses pendeteksian sarkasme yang dilakukan tahapan ekstraksi fitur dengan 4 set fitur yaitu sentiment related, punctuation-relate, lexical and syntactic, dan pattern-relate dan diklasifikasikan dengan menggunakan metode Random Forest Classifier. Hasil penelitian ini didapatkan peningkatan nilai rata-rata akurasi sebesar 16,61 %, nilai presisi sebesar 5,45 %, nilai recall sebesar 9,64% dan kenaikan nilai F1score sebesar 11,27% dengan jumlah data sebanyak 2.027 dengan rincian data dengan label positif berjumlah 1023, data dengan label negatif berjumlah 587 dan data dengan label netral berjumlah 462. Data sarkasme didapatkan dari tweet dengan label positif yang kemudian diberikan label sarkasme atau tidak sarkasme dan didapat hasil label dengan jumlah keseluruhan berlabel sarkasme berjumlah 354 dan tidak sarkasme berjumlah 669.