Abstrak
Sembalun terkenal sebagai salah satu tujuan destinasi utama wisata di Pulau Lombok dengan daya tarik utama adalah pendakian ke Gunung Rinjani. Dalam perkembangannya, berkembang atraksi lainnya seperti mendaki bukit, wisata kebun dan buah, tempat foto. Selain itu, banyak warga yang datang untuk menikmati akhir pekan di Sembalun. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Sembalun ini menjadi peluang pengembangan berbagai oleh-oleh khas Sembalun. Salah satunya adalah black garlic Sembalun. Black garlic Sembalun ini menggunakan bahan baku bawang putih. Tujuan dari kajian ini adalah melakukan estimasi jejak karbon dari produksi black garlic Sembalun dimana metode yang digunakan adalah penilaian daur hidup (Life Cycle Assesment). Unit fungsi yang digunakan adalah produksi black garlic dalam sebulan. Sebuah studi kasus diambil dari UMKM KWT Putri Rinjani di Desa Sembalun Bumbung yang memproduksi black garlic. Ada lima tahapan dalam proses produksi black garlic yaitu transportasi, penjemuran, pengupasan, pemanggangan, dan pengemasan. Dari hasil analisa menggunakan software OpenLCA dihasilkan tiga tahapan proses yang memberikan kontribusi pada jejak karbon produksi black garlic Sembalun yaitu tahapan transportasi (52,125 KgCO2eq), tahapan pemanggangang (46,707 KgCO2eq), dan proses pengemasan (6,930 KgCO2eq). Untuk mengurangi jejak karbon maka beberapa alternatif perbaikan berkelanjutan yang bisa dilakukan antara lain melakukan penyimpanan (stock) raw material untuk mengurangi jumlah ritase pengangkutan dan menggunakan kendaraan pengangkutan yang memiliki efisiensi pembakaran yang lebih baik serta penggunaan kendaraan listrik. Kata Kunci: jejak karbon, black garlic, sembalun, pengangkutan, pemanggangan, pengemasan.