“…Metode yang dikembangkan oleh Parasuraman, Barry dan Zeithaml ini memiliki 5 dimensi pokok. Pertama kali konsep dari dimensi kualitas pelayanan diformulasikan menjadi sepuluh dimensi, kemudian disederhanakan menjadi lima dimensi, yaitu : a) Tangible/bukti langsung, mencakup fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi; b) Reliability/keandalan, yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan; c) Responsiveness/daya tanggap, yaitu keinginan staf membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap d) Assurance/kepastian, mencakup: pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keraguraguan; dan e) Empathy/empati, meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individu para pelanggan (Wati et al, 2018).…”