Proses pencampuran perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya agglomeration sehingga dapat meningkatkan kualiatas dari produk crucible. Pencampuran adalah proses mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk yang seragam. Oleh sebab itu, diperlukan suatu kajian untuk mengetahui pengaruh durasi pencampuran terhadap sifat mekanik pada material crucible yang dihasilkan. Spesimen crucible dibuat dengan mencampurkan semen tahan api, limbah evaporation boats, dan kaolin dengan komposisi tertentu. Proses pencampuran bahan dilakukan selama 30, 60 dan 90 menit dengan penambahan air sebanyak 15% dari total berat material. Proses kompaksi dilakukan dengan tekanan sebesar 40 kg/cm . Spesimen yang terbentuk didiamkan pada suhu 30°C selama 7 hari sebelum di sintering. Proses sintering dilakukan pada suhu 1000°C selama 2 jam menggunakan furnace untuk menghasilkan produk akhir. Proses karakterisasi pada penelitian ini menggunakan pengujian kekerasan dan foto makro. Hasil penelitian ini menunjukan spesimen dengan durasi mixing yang paling lama (90 menit) memiliki kekersan yang paling tinggi dikarenakan campuran bahan yang dihasilkan lebih homogen dibandingkan spesimen yang lain.