Hiperglikemi kronis dapat menyebabkan sel endotel pembuluh darah dan sel saraf menjadi hiperglisolia. Kondisi ini mengakibatkan perubahan berbagai jalur biokimia, salah satunya protein kinase C (PKC) yang menyebabkan penebalan pembuluh darah sehingga terjadi penurunan nilai ABI. Penurunan nilai ABI akan mengganggu metabolisme sel <em>Schwann </em>sehingga hantaran saraf perifer mengalami gangguan. Terganggunya hantaran saraf perifer akan menyebabkan penurunan sensitivitas kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan <em>ankle brachial index </em>(ABI) dengan sensitivitas kaki pada penderita diabetes tipe II. Penelitian ini menggunakan metode <em>cross sectional</em>. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 86 orang diambil dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Pengumpulan data menggunakan <em>spygmonanometer</em> digital dan monofilament 10 g. Hasil uji <em>Chi square</em> di dapatkan p=0,000 menunjukan bahwa ada hubungan ABI dengan sensitivitas kaki pada penderita diabetes mellitus tipe II. Penurunan nilai ABI akan diikuti dengan penurunan sensitivitas kaki, jika hal ini tidak dicegah akan berisiko menimbulkan kaki diabetik pada penderita diabetes melitus tipe II