Effectiveness of the biopesticide of Bacillus subtilis BNt 8 and botanical pesticide in controlling banded leaf and sheath blight disease on maize. Banded leaf and sheath blight disease (BLSB) caused by the fungus Rhizoctonia solani is difficult to control because it pertained soil borne fungus that can survive in a long time in the soil. Control the disease with synthetic pesticide causing contamination to the environment, so that an environmentally friendly alternative control is needed. This study aimed to obtain a Bacillus subtilis formulation as biological agents and selected botanical pesticides that effective to control BLSB in the field.
ABSTRAKEfektivitas biopestisida Bacillus subtilis BNt 8 dan pestisida nabati untuk pengendalian penyakit hawar pelepah dan upih daun jagung. Penyakit hawar pelepah dan upih daun yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani pengendaliannya sulit dilakukan karena tergolong cendawan tular tanah yang dapat bertahan lama di dalam tanah. Pengendalian penyakit tersebut dengan pestisida sintetik menyebabkan tercemarnya lingkungan sehingga dibutuhkan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan, diantaranya adalah penggunaan biopestisida maupun pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan biopestisida formulasi Bacillus subtilis sebagai agens pengendali hayati dan pestisida nabati yang telah diseleksi in vitro yang efektif untuk pengendalian penyakit hawar pelepah jagung di lapangan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros dan Kebun Percobaan Bajeng Gowa, berlangsung mulai Februari sampai Agustus 2015. Perlakuan menggunakan beberapa bahan nabati, formulasi B. subtilis, fungisida sintetik, kontrol positif dan negatif. Pengujian yang dilakukan secara in vitro adalah uji daya hambat antara ekstrak nabati dengan cendawan R. solani dan uji antagonis antara B. subtilis dan ekstrak nabati masing-masing 6 perlakuan dan 3 ulangan, sedangkan kegiatan lapangan meliputi pengujian efektifitas perlakuan tunggal dan kombinasi antara biopestisida formulasi B. subtilis dan pestisida nabati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kombinasi formulasi B. subtilis dengan pestisida nabati ekstrak daun cengkeh, daun sirih, dan rimpang kunyit tidak berbeda nyata dengan perlakuan agens hayati dan nabati yang diaplikasikan secara tunggal. Perlakuan tunggal formulasi B. subtilis dapat menekan perkembangan penyakit hawar pelepah dan upih daun pada jagung dengan persentase serangan 39,1% dan hasil panen mencapai 8,4 t/ha. Kata kunci: agens pengendali hayati, kombinasi, pestisida nabati, uji efektifitas