Hiperurisemia merupakan suatu kondisi berlebihnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini dapat terjadi karena adanya kelebihan produksi asam urat dan kekurangan ekskresi asam urat, yaitu ditandai dengan kadar asam urat yang tinggi (> 7 mg/ dL). Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus maka akan terjadi gout arthritis. Di Arboretum Garut Terdapat banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai antihiperurisemia seperti sirsak (Annona muricata L.), kayu manis (Cinnamomum burmanii), temu putih (Curcuma zedoaria), jamblang (Syzigium cumini), kersen (Muntingia calabura L.), pucuk merah (Syzigium myrrtifolium), dan salam (Syzigium polyanthum). Review jurnal ini membahas aktivitas antihiperurisemia beberapa tanaman yang berada di Arboretum Garut. Metode yang digunakan yaitu studi literatur beberapa jurnal yang didapat melalui situs google scholar, sciencedirect, Elsevier, dan sebagainya. Hasil yang didapat dari beberapa tanaman tersebut memiliki aktivitas antihiperurisemia dan tanaman yang memiliki persentase penurunan asam urat terbesar yaitu daun S. polyanthum dengan nilai persentase penurunan asam urat sebanyak 79,35%. Daun S. polyanthum memiliki potensi antihiperurisemia paling baik, sehingga perlu dikembangkan lebih banyak di Arboretum Garut. Kata Kunci: Arboretum, Asam Urat, Gout, Hiperurisemia, Tanaman Obat Hyperuricemia is a condition of excessive levels of uric acid in the blood. This can occur due to an overproduction of uric acid and a lack of uric acid excretion, which is characterized by high uric acid levels (> 7 mg / dL). If it happens continuously, gout arthritis will occur. In Garut Arboretum, there are many plants that can be used as antihyperuricemia such as soursop (Annona muricata L.), cinnamon (Cinnamomum burmanii), white turmeric (Curcuma zedoaria), java plum (Syzigium cumini), cotton candy berry (Muntingia calabura L.), pucuk merah (Syzigium myrrtifolium), and indian baywatch (Syzigium polyanthum). This journal review discusses the antihyperuricemia activity of several plants in Garut Arboretum. The method used is a literature study of several journals obtained from the google scholar site, sciencedirect, Elsevier, etc. The results show that several plants have antihyperuricemia activity and among those plants the S. polyanthum) have the highest reducing effect on blood uric acid with the reducing percentage of 79.35%. The leaves of S. polyanthum plant have the best potential for antihyperuricemia, so this plant is suggested to be developed in the Garut Arboretum.