Pendahuluan. Ketepatan pemberian antibiotik dapat meningkatkan keberhasilan terapi pada pneumonia komunitas dan mencegah timbulnya resistensi bakteri terhadap berbagai macam antibiotik. Community-acquired pneumonia (CAP) masih banyak ditemukan di Indonesia dengan angka insiden 2,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai ketepatan pemilihan antibiotik pada CAP dengan menggunakan alur Gyssens yang diberikan berdasarkan panduan IDSA-ATS 2007, serta hubungannya dengan respons klinis pasien.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari data penelitian sebelumnya. Penelitian dilaksanakan pada tiga rumah sakit di Jakarta yaitu RS Cipto Mangunkusumo, RSUD Budhi Asih dan RSPAD Gatot Subroto selama periode bulan September 2016 hingga November 2017.Hasil. Pada penelitian ini, dari 151 pasien yang mendapat antibiotik pertama yang diberikan secara monoterapi, pemberian yang tepat dengan kategori 0 dan 1 didapatkan sebanyak 38 pasien (25,2%). Untuk pemberian antibiotik yang tidak tepat (kategori II-V) didapatkan sebanyak 113 pasien (74,8%) yang sebagian besar karena pemberian yang terlalu singkat (kategori III-b), yaitu pada 51 pasien (33,8%). Untuk antibiotik kedua yang diberikan secara kombinasi, pemberian yang tepat didapatkan pada 15 pasien (9,9%). Uji hubungan antara ketepatan pemberian antibiotik pertama dengan perbaikan klinis pada CAP mendapatkan nilai RR=0,970 (interval kepercayaan [IK] 95%: 0,80 – 1,16); nilai p=0,738. Sementara pada antibiotik kedua didapatkan nilai RR=1,194 (IK 95%: 0,648 – 2,20); nilai p=1,00. Dengan demikian, tidak didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara ketepatan pemberian kedua antibiotik tersebut pada CAP yang dinilai berdasarkan alur Gyssens dengan perbaikan klinis pasien.Simpulan. Tidak didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara ketepatan pemberian antibiotik pada CAP yang dinilai berdasarkan alur Gyssens dengan perbaikan klinis pasien. Kata Kunci: Alur Gyssens, CAP, Perbaikan klinis, Terapi antibiotik Correlation between Proper Antibiotics Administration to Community Acquired Pneumonia Patients Based on Alur Gyssens with Clinical ResponseIntroduction. The proper of antibiotics treatment will increase the improvement of the patient with community-acquired pneumonia (CAP) and also counteract antimicrobial resistance. Community-Acquired Pneumonia is commonly found in Indonesia with an incidence of 2.4%. This study aimed to determine the proper of antibiotic selection for CAP based on IDSA-ATS 2007 guidelines with Gyssens method and evaluate the relationship between the proper of antibiotic treatment with the clinical response of patients. Methods. A retrospective cohort study was conducted with secondary data from the previous study. Study was conducted in three hospitals in Jakarta, namely Cipto Mangunkusumo General Hospital, Budhi Asih Hospital, and Gatot Subroto Hospital between September 2016 and November 2017.Results. From 151 patients, the appropriate of the first antibiotic treatment, including category 0 and 1 was found in 38 patients (25.2%), while for inappropriate one (category II-V) was in 113 patients (74.8%) mainly due too short antibiotic treatment. For the second antibiotic given to 54 patients, appropriate treatment was found in 15 patients (9.9%). There was no correlation between the accuracy of both antibiotics treatment in CAP based on Gyssens method with clinical response of the patients (first antibiotic treatment: RR=0,970 (95% CI: 0,80 – 1,16), p=0,738; second antibiotic treatment: RR=1,194 (95% CI: 0,648 – 2,20), p=1,00).Conclusion. There was no correlation between the accuracy of antibiotics treatment in CAP based on Gyssens method with clinical response of the patients.