2021
DOI: 10.14228/jprjournal.v8i1.316
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Apert Syndrome: Case Series and Review of The Literature

Abstract: Summary: Apert syndrome is a type 1  acrocephalosyndactyly, a rare syndrome characterized by the presence of multiple craniosynostoses,  dysmorphic facial manifestations, and syndactyly of hand and feet. It affects 1:100.00 of birth and the second most common of syndromic craniosynostosis. Molecular genetic tests that identify the heterozygous pathogenic variant in FGFR2 genes - identical with Apert syndrome cost too high to be applicable in developing countries. Therefore, the diagnosis of Apert syndrome shou… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 10 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sindroma Apert merupakan salah satu sindroma yang jarang terjadi yang disebabkan oleh mutasi dari gen fibroblast growth factor receptor, dan 2 tambahan gen S252W danP235R, sindroma ini terjadi 1:65.000 -100.000 kelahiran hidup secara global, dan merupakan tipe kraniosinostosis sindromik kedua terbanyak yang terjadi. 2,3 Sindroma Apert merupakan tipe 1 dari acrocephalosyndactily yang merupakan 1 dari 5 tipe acrocephalosyndactily yang memiliki mutasi genetik pada FGFR-2, namun pada Sindroma Apert memiliki tambahan yaitu adanya mutasi genetik lain yang menyebabkan tingginya angka kejadian terhadap sumbing palatum (S252W) dan sindaktili yang lebih parah dibandingkan lainnya (P253R). 2,4 Gejala klinis pada sindroma Apert tidak hanya berupa kraniosinostosis , dan sindaktili, namun dapat melibatkan gangguan dari wajah seperti midface hypoplasia, hypertelorism, exorbitism, tampakan wajah yang sedih (down slanting eyes).…”
Section: Diskusiunclassified
“…Sindroma Apert merupakan salah satu sindroma yang jarang terjadi yang disebabkan oleh mutasi dari gen fibroblast growth factor receptor, dan 2 tambahan gen S252W danP235R, sindroma ini terjadi 1:65.000 -100.000 kelahiran hidup secara global, dan merupakan tipe kraniosinostosis sindromik kedua terbanyak yang terjadi. 2,3 Sindroma Apert merupakan tipe 1 dari acrocephalosyndactily yang merupakan 1 dari 5 tipe acrocephalosyndactily yang memiliki mutasi genetik pada FGFR-2, namun pada Sindroma Apert memiliki tambahan yaitu adanya mutasi genetik lain yang menyebabkan tingginya angka kejadian terhadap sumbing palatum (S252W) dan sindaktili yang lebih parah dibandingkan lainnya (P253R). 2,4 Gejala klinis pada sindroma Apert tidak hanya berupa kraniosinostosis , dan sindaktili, namun dapat melibatkan gangguan dari wajah seperti midface hypoplasia, hypertelorism, exorbitism, tampakan wajah yang sedih (down slanting eyes).…”
Section: Diskusiunclassified