Aplikasi Augmented Reality Sebagai Media Informasi Museum Fatahillah Dan Museum Wayang Menggunakan Metode Markerless

Farhany, Nadia Muis; Andryana, Septi; Komalasari, Ratih Titi

doi:10.31961/eltikom.v3i2.140

Cited by 7 publications

(8 citation statements)

References 6 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Furthermore, the answers were converted into weighted answer scores. In order, the following pairs of scales and their weights are listed: (1, -3); (2, -2); (3, -1); (4, 0); (5, 1); (6, 2); (7,3). From the 20 respondents' answers, the mean, variance, and standard deviation were calculated for each question.…”

Section: In Accordance In Accordancementioning

confidence: 99%

“…The Wayang Museum also applies technology in the form of Google Arts & Culture. The use of such technology is intended for an in-depth way of exploring the world's art, history, and wonders, which continues to develop technologies that help preserve and share culture across the globe and enable curators to create engaging exhibitions online and offline [3]. Augmented Reality & Virtual Reality is also applied to Museums in Indonesia as Virtual Tour.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

The Development of Dynamic Virtual Tour at Subak-Tabanan Museum

Subawa¹,

Mertayasa²,

Sandjaya³

2023

Proceedings of the 5th International Conference on Vocational Education and Technology, IConVET 2022, 6 October 2022, Singaraja

View full text Add to dashboard Cite

The development of a Dynamic Virtual Tour at the Subak-Tabanan Museum is an information system needed by the Tabanan Regency Culture Department as a medium of information and archives for the Subak Museum to become a cultural tourism destination. The use of digital-based information media at the Subak Museum still needs to be improved, so digital information media is needed in the Cultural Department of the Regional Technical Implementation Unit of the Subak Museum in particular. This information system will invite users to enjoy and see how the environment at the Subak Museum. The users or virtual tour visitors can follow the panorama displayed so that it is felt to be an experience as if they were in the Subak Museum. A Dynamic Virtual Tour at the Subak-Tabanan Museum is developed using the waterfall method. This method has four stages, namely the stages of analysis, design, development and testing. In the content expert test, the coefficient value is 1.00, and the results from the media expert test get a coefficient value of 1.00. So that the content expert test and media expert test can be categorized as "Very High" with "Very Valid" criteria. In the response test using the User Experience Questionnaire (UEQ) method, the attractiveness results get 2,338 results on the indicator showing a positive direction, clarity on getting 2,275 results on the indicator showing a positive direction, efficiency getting 2,342 results on the indicator showing a positive direction, accuracy getting 2,238 results on the indicator shows in a positive direction, the stimulant gets 2,338 results on the indicator showing a positive direction and novelty gets 2,300 results on the indicator showing a positive direction. The results of the presentation of the User Experience Questionnaire (UEQ) assessment showed a positive impression of the development of the virtual tour.

show abstract

Section: In Accordance In Accordancementioning

confidence: 99%

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

The Development of Dynamic Virtual Tour at Subak-Tabanan Museum

Subawa¹,

Mertayasa²,

Sandjaya³

2023

Proceedings of the 5th International Conference on Vocational Education and Technology, IConVET 2022, 6 October 2022, Singaraja

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Pengalaman pengguna menunjukkan bahwa pengalaman pengguna dalam pengoperasian sistem membuat sistem mudah digunakan dan efisien, pengalaman pengguna berperan dalam pengembangan sistem [11]. Dikatakan mudah menggunakan suatu aplikasi atau sistem apabila Fitur dan menu dalam aplikasi atau sistem terlihat bagus dan menarik [12].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pengujian User Experience Pada Aplikasi Smart Home Menggunakan Use Questionnaire

Firdaus¹,

Pratama²,

Tejawati³

et al. 2022

rabit

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini dilakukan untuk membuat desain user interface Aplikasi Smart Home berbasis android yang mudah dipahami oleh pengguna untuk mengontrol sistem dan menguji User Experience terhadap desain aplikasi smart home. Metode dalam mengumpulkan data yang digunakan ialah studi pustaka, angket, dan pengamatan (observasi). Dalam metode pengembangan sistem menggunakan Linear Sequential Model. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan desain dan aplikasi smart home antara lain Android Studio, Sublime, Xampp, Adobe Xd, dan Adobe Illustrator. Metode pengujian yang di gunakan antara lain Usability testing dan Pengukuran Usability menggunakan USE Questionnaire. Dalam penelitian ini menghasilkan sebuah desain Aplikasi Smart Home yang dapat digunakan pengguna dengan mudah dalam mengontrol sistem.

show abstract

“…Augmented Reality Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang menggabungkan objek nyata dan virtual 3D ke dalam dunia nyata yang dapat berinteraksi secara real-time [7]. Teknologi Augmented Reality (AR) dapat melihat dunia nyata dengan objek virtual 3D yang ditambahkan ke dunia nyata, sehingga dapat melihat objek nyata dan virtual berada di suatu tempat yang sama [8]. Objek 3D yang ditampilkan dengan menggunakan android, membantu dalam menghasilkan pemahaman atau gambaran baru supaya pengguna dapat mudah memahami dengan jelas [9].…”

Section: Kajian Pustakaunclassified

Augmented Reality Pada Property Dengan Window Portal Depth Mask Shader

Ilmi¹,

Kaffi²,

Rizqi³

2022

JTE

View full text Add to dashboard Cite

Strategi pemasaran rumah saat ini masih menggunakan akun media sosial, brosur, dan katalog sebagai media promosi. Penggunaan media promosi saat ini, masyarakat sering dibuat kebingungan untuk membayangkan bentuk rumah yang akan dibeli, karena penggunaan brosur sebagai media promosi yang visualisasi bentuk rumah masih menggunakan 2D membuat sudut pandang terbatas, dan keadaan saat ini masih pandemic covid-19 yang dimana membuat masyarakat susah untuk keluar rumah ataupun berkerumun. Dibutuhkannya suatu inovasi yang dapat memvisualisasikan bentuk rumah menjadi objek 3D yaitu dengan menggunakan teknologi Augmented Reality. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan aplikasi AR yang dapat menjadi media pemasaran. Pengguna tinggal membuka aplikasi kemudian mengarahkan ke marker dan portal serta 3D rumah akan muncul. Aplikasi Augmented Reality diuji coba pada masyarakat untuk mengukur kevalidan dan kelayakan sebagai media pemasaran yang telah diisi oleh responden melalui Google Forms. Untuk metode pengembangannya menggunakan MDLC. Penerapan teknologi AR pada aplikasi menghasilkan aplikasi yang menerapkan teknologi Augmented Reality yang dapat menampilkan rumah dalam bentuk 3D melalui portal dan dapat menjadi suatu inovasi untuk strategi pemasaran rumah agar menarik minat masyarakat. Hasil pengujian aplikasi telah dilakukan ke pengguna aplikasi AR didapatkan presentase nilai 88,6% dengan kategori sangat layak dan dapat digunakan tanpa revisi.

show abstract

Aplikasi Augmented Reality Sebagai Media Informasi Museum Fatahillah Dan Museum Wayang Menggunakan Metode Markerless

Cited by 7 publications

References 6 publications

The Development of Dynamic Virtual Tour at Subak-Tabanan Museum

The Development of Dynamic Virtual Tour at Subak-Tabanan Museum

Pengujian User Experience Pada Aplikasi Smart Home Menggunakan Use Questionnaire

Augmented Reality Pada Property Dengan Window Portal Depth Mask Shader

Contact Info

Product

Resources

About