Cabai merah merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Harga cabai merah yang fluktuatif dan sering meningkat menjelang hari raya berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat yang tinggi. Ketersediaan cabai merah dapat ditingkatkan melalui hasil produksi dari para petani cabai merah. Hama dan penyakit pada tanaman cabai dapat mengurangi hasil panen para petani sehingga diperlukan teknik pengendalian yang efektif untuk meningkatkan produktivitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Makmur 3 yang sudah berpengalaman dalam budidaya tanaman cabai merah. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai di Kelompok Tani Makmur 3 diantaranya trips, kutu daun (aphid) dan kutu kebul, ulat grayak, antraknosa, bercak daun, layu fusarium dan busuk batang. Teknik pengendalian hama dan penyakit menggunakan agens pengendali hayati yaitu Trichokompos, Trichoderma, Beauveria bassiana, Paenibacillus, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), kemudian menggunakan pestisida nabati ekstrak bawang putih, daun pepaya, sirih, lengkuas dan daun ki pahit (Tithonia Diversifolia). Pengendalian secara preventif atau kultur teknis untuk pengendalian hama dan penyakit diantaranya pemilihan benih unggul dan bersertifikat, pengolahan tanah, penggunaan mulsa, pemupukan, sanitasi lingkungan, rotasi tanaman dan eradikasi kemudian pengendalian secara mekanik dengan menggunakan perangkap hama serangga likat kuning dan petrogenol.