2014
DOI: 10.14692/jfi.10.2.37
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aplikasi Formula Campuran Rizobakteri untuk Pengendalian Penyakit Busuk Akar Rhizoctonia dan Peningkatan Hasil Kedelai di Tanah Ultisol

Abstract: Penyakit busuk akar yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kedelai di lahan ultisol di Sulawesi Tenggara. Penggunaan rizobakteri merupakan salah satu teknik pengendalian yang dapat dipertimbangkan untuk mengendalikan patogen tersebut. Penelitian ini bertujuan menentukan efektivitas formula campuran rizobakteri untuk mengendalikan penyakit busuk akar rhizoctonia, meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di tanah ultisol. Penelitian disusun dalam ranc… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2014
2014
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(8 citation statements)
references
References 3 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Hormon IAA yang dihasilkan rizobakteri mampu memacu perkecambahan benih sehingga mengakibatkan percepatan perkecambahan benih padi gogo. Khaeruni et al (2014), melaporkan bahwa formulasi rizobakteri pada benih waktu pengamatan 2 dan 4 minggu setelah tanam, efektif meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun sebesar 119% dan 170%.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hormon IAA yang dihasilkan rizobakteri mampu memacu perkecambahan benih sehingga mengakibatkan percepatan perkecambahan benih padi gogo. Khaeruni et al (2014), melaporkan bahwa formulasi rizobakteri pada benih waktu pengamatan 2 dan 4 minggu setelah tanam, efektif meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun sebesar 119% dan 170%.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Persentase serangan penyakit yang cenderung rendah pada perlakuan tunggal formulasi B. subtilis diduga karena bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan atau memproduksi senyawa metabolit sekunder, seperti antibiotik yang mampu menekan perkembangan patogen dan enzim kitinase yang mampu mendegradasi kitin yang merupakan salah satu komponen penyusun dinding sel R. solani sehingga perkembangan cendawan tersebut terhambat akibat adanya aktivitas bakteri di sekitar perakaran tanaman (Khaeruni et al, 2014). Fatima et al (2009) mengemukakan bahwa penggunaan rizobakteri mampu meningkatkan ketahanan tanaman gandum terhadap R. solani.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. fluorescens Pf19 yang di formulasi dalam bentuk formula tepung mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan dan aktivitas R. solanaceraum serta mengendalikan penyakit layu bakteri dan meningkatkan pertumbuhan tanaman nilam. P. fluorescens merupakan rizobakteri yang hidup di rizosfer tanaman dan berinteraksi secara intensif dengan akar tanaman maupun tanah dan dapat mengendalikan penyakit serta meningkatkan pertumbuhan tanaman nilam (Khaeruni et al 2014). P. fluorescens yang telah berdaptasi mampu mengolonisasi akar tanaman sehingga menginduksi tanaman untuk meningkatkan produksi senyawa metabolit sekunder asam salisilat dan fitoaleksin yang berperan dalam ketahanan tanaman (Soesanto et al 2014) dan menghasilkan zat pengatur tumbuh, di antaranya auksin, giberelin, sitokinin, dan IAA di dalam tanaman (Soesanto et al 2011;Rahni 2012).…”
Section: Pembahasanunclassified