2020
DOI: 10.21203/rs.3.rs-22509/v1
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Are lumbar traction strength and sit and reach flexibility associated with the development of musculoskeletal pain in two years in university staff?

Abstract: Background: Increase of musculoskeletal disorders is related to an economic burden; also elevate time spend in sedentary behavior can lead to a decrease in physical fitness and consequently an incidence in musculoskeletal disorders. The aim of the study was to evaluate if low lumbar traction strength and flexibility could predict musculoskeletal pain in university staff in two years. Methods: This is a longitudinal study with 2-year follow-up. Fifty-three university staff members participated in this longitudi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 32 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian lain mengungkap adanya penurunan kekuatan dan fleksibilitas traksi lumbal selama periode dua tahun. Individu yang lebih lemah pada awal lebih mungkin untuk melaporkan nyeri muskuloskeletal dua tahun kemudian daripada mereka yang lebih kuat, meski demikian tingkat fleksibilitas tidak terkait dengan berkembangnya rasa sakit (Weber et al, 2020). Hal ini dikarenakan budaya aktivitas fisik yang aktif tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam kehidupan bekerja kantor para karyawan yang bekerja di universitas, dan hal ini juga kemungkinan besar dapat terjadi pada siswa atau mahasiswa yang belajar daring secara terus menerus tanpa diselingi aktivitas fisik (Yudho et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian lain mengungkap adanya penurunan kekuatan dan fleksibilitas traksi lumbal selama periode dua tahun. Individu yang lebih lemah pada awal lebih mungkin untuk melaporkan nyeri muskuloskeletal dua tahun kemudian daripada mereka yang lebih kuat, meski demikian tingkat fleksibilitas tidak terkait dengan berkembangnya rasa sakit (Weber et al, 2020). Hal ini dikarenakan budaya aktivitas fisik yang aktif tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam kehidupan bekerja kantor para karyawan yang bekerja di universitas, dan hal ini juga kemungkinan besar dapat terjadi pada siswa atau mahasiswa yang belajar daring secara terus menerus tanpa diselingi aktivitas fisik (Yudho et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified