Peningkatan suatu kualitas baik produk maupun proses dapat dilakukan dengan menerapkan proses audit. Salah satu proses audit yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi adanya suatu pemborosan. Pemborosan itu sendiri merupakan suatu proses yang tidak bernilai tambah. Metode audit yang digunakan untuk mengidentifikasi terdapatnya pemborosan adalah Lean. Penentuan dan eliminasi suatu proses yang tidak memberikan suatu nilai tambah merupakan fokus utama dari Lean. Dalam penerapannya, Lean memiliki metode untuk mengidentifikasi suatu pemborosan, metode tersebut adalah Waste Assessment Model (WAM). Penerapan WAM difokuskan untuk mengidentifikasi pemborosan dalam proses perencanaan anggaran menggunakan sistem SILUNA pada Bagian Perencanaan di Biro Perencanaan dan Keuangan Universitas Udayana. Penelitian ini mendapatkan hasil berupa 2 (dua) pemborosan dengan nilai paling tinggi, yaitu : defect merupakan waste urutan pertama dengan persentase 19,79% dan waste yang berada pada urutan berikutnya adalah inventory dengan persentase 16,35%.
Kata Kunci— Lean; Waste; Waste Assessment Model