Augmented Interactive Wall as a Technology-based Art Learning Media

Abstract

Art plays an important role in stimulating the development of the individual right brain. Art learning can improve the intelligence of individual expression, increasing sensitivity and concentration, and fostering brilliant creativity. Formal education institutions in Indonesia have not provided an appropriate portion for art learning. This causes the development of visual art in Indonesia tends to be slow and hampered. This research will reveal the potential of the Augmented Interactive Wall as a medium for expressing ideas using digital technology. This is qualitative research using observation and interviews to obtain data. The result shows that collaboration between technology and art will produce innovations that will help individuals to explore and express their ideas better, and bring them into various forms of physical, social and cultural interactions.

Perilaku Sosial Komunitas Barak Karinding (BAKKAR) dalam Melestarikan Karinding Khas Balaraja

“…Dengan mempersembahkan bentuk-bentuk pertunjukan tersebut, Barak Karinding mendeklarasikan gaya panggung teater musik kontemporer ketika mengikuti festival yang diadakan oleh teater kafe ide di kampus Untirta pada tahun 2012. Pelabelan teater musik kontemporer kepada barak karinding dilontarkan oleh salah satu juri pada festival tersebut (Diamond, 2022;Kurnia, 2020;Nugrahani, 2019).…”

Assessing the Preparedness of Islamic Religious Education Teachers in Indonesia for Technology-Based Learning Innovations

“…Menyikapi problematika diatas, teknologi sangat perlu untuk dipilih, dimanfaatkan dan disosialisasikan kepada guru-guru PAI. Karena budaya digital sebagai bentuk stimulus visual menjadi instrumen penting utama untuk berinteraksi dan menyampaikan informasi, dan kolaborasi (Nugrahani et al 2019). Selain itu, guru harus ada treatment khusus dalam ranah akademik, literasi digital, dan kemampuan atau talenta mengajar yang baik (Islam 2023a).…”

“…Seorang guru yang memanfaatkan alat (media teknologi) untuk memediasi aktivitasnya dalam mengejar tujuan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (Wilson et al 2021). Diketahui di Indonesia pembaharuan inovasi akan terus dilakukan karena teknologi mampu membuka kemungkinan pengalaman baru untuk lebih leluasa dalam mengekspresikan diri (Nugrahani et al 2019). Tambahkan tugas guru PAI yang sudah dilakukan saat ini Penelitian tentang inovasi pembelajaran PAI berbasis teknologi sudah dilakukan oleh penelitian-penelitian terdahulu seperti Pemanfaatan E-Learning Sebagai Inovasi Media Pembelajaran PAI di Era Revolusi Industri 4.0 (Ratnawati and Werdiningsih 2020), inovasi media pembelajaran pendidikan Islam di era 4.0 berbasis teknologi augmented reality (Nazilatus Syukriyah 2020), dan inovasi pembelajaran pendidikan Islam (PAI) melalui pemanfaatan media pembelajaran kontekstual dan pengembangan budaya religius di sekolah (Nurhidin 2017).…”

Introduction to Sumba’s traditional typical woven fabric motifs based on augmented reality technology

“…Along with the development of the times, such cultures have begun to fade because they have been replaced by the sophistication of the digital era [2] which increasingly attracts the interest of today's generation. This all-digital phenomenon should not be an obstacle in preserving and introducing local culture [3], in fact we can reverse the situation that technology that is so fast can help to introduce and attract the current generation's interest in studying and introducing cultural diversity in Indonesia.…”