Konsep School well-being dapat diartikan sebagai lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan dengan tujuan untuk pemenuhan pengembangan potensi, prestasi, dan kemampuan peserta didik. Terdapat empat dimensi School well-being, antaranya having, loving, being, dan health. Salah satu upaya komunitas sekolah dalam perwujudan school well-being adalah dengan menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan belajar peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan kegiatan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan memberikan angket menggunakan google formulir. Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil bahwa gaya belajar peserta didik di kelas X2 sangat beragam, mulai dari auditori, visual, dan kinestetik. Mayoritas gaya belajar peserta didik laki-laki adalah auditori dan kinestetik. Sedangkan untuk gaya belajar peserta didik perempuan, mayoritas adalah visual dengan persentase tertinggi. Selain itu, berdasarkan hasil analisis data diperoleh data juga terkait dimensi school well-being. Dimana dimensi tertinggi diduduki oleh dimensi health dengan persentase 91%. Berarti dapat disimpulkan bahwa mayoritas peserta didik tidak merasa tertekan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.