Bahasa Jawa sebagai Pengikat Kebhinnekaan di Indonesia: Potret Komunikasi antaretnik Masyarakat Keturunan Arab dan Masyarakat Jawa dalam Transaksi Jual-Beli

Abstract

IntisariSeseorang cenderung menggunakan bahasa yang sama ketika berbicara dengan orang yang berasal dari etnik yang sama; dan menggunakan bahasa yang berbeda ketika berbicara dengan orang lain dengan etnik yang berbeda. Segalanya akan berbeda, dari kata yang digunakan dan terkadang bahasa (gaya, dialek, aksen) yang dituturkan akan disesuaikan dengan lawan bicaranya. Makalah ini mengeksplorasi strategi akomodasi bahasa yang ditempuh oleh etnik keturunan Arab kepada etnik Jawa. Melalui metode observasi nonpartisipasif dalam interaksi jual-beli, data percakapan dari dua etnik dengan peran (penjual dan pembeli) yang berbeda didapatkan. Kerangka teori akomodasi bahasa yang dikemukakan oleh Giles menjadi ancangan dalam analisis data. Hasilnya, masyarakat keturunan Arab ternyata memanfaatkan strategi akomodasi melalui adaptasi dan modifikasi bahasa yang dituturkannya ke arah bahasa Jawa. Aktivitas ini ditempuh guna memperoleh ikatan sosial yang lebih erat dengan etnik Jawa. Kata kunci: akomodasi bahasa, konvergensi, komunikasi antargrup, hadrami, interaksi transaksional AbstractA person tends to speak the same language when talking to people who share the same ethnicity and speaks a different language when talking to other with different ethnicities. Everything will be different, from the words he/she spoken and sometimes the language (style, dialect, accent) that is spoken will be adjusted to the interlocutor(s). This paper explores the language accommodation strategy adopted by Arab descendants to the Javanese. Through nonparticipant observation in the interaction of economic transaction, the data of two ethnics with different roles (buyer-seller) is obtained. The theoretical framework of the language accommodation proposed by Giles is a priority in data analysis. As a result, people of Arab descent turned out to use the accommodation strategy through adaptation and modification of the language he speaks into the Javanese. This activity is done to obtain closer social ties with Javanese people.