2018
DOI: 10.24198/jkk.v6i2.15302
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Bahasa Minang Pondok dalam Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Tionghoa Kota Padang

Abstract: Etnik Tionghoa telah ada di Indonesia selama ratusan tahun, tetapi menghadapi beragam permasalahan dalam penerimaan mereka sebagai bagian dari Bangsa Indonesia. Di sisi lain, adaptasi masyarakat etnik Tionghoa di tiap-tiap daerah di Indonesia, memiliki lokalitasnya masing-masing, seperti di Kota Padang dengan evolusi Bahasa Minang Pondok; yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan menggambarkan faktor-faktor pendorong terjadinya fenomena Bahasa Minang Pondok di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat; d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(12 citation statements)
references
References 8 publications
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…Namun proses adaptasi inilah membuat pergeseran Bahasa asli minang (Makmur et al, 2018). Aminullah dkk melihat komunikasi antarbudaya Madura dan Melayu yaitu saling menghormati dan menghargai adat kebiasaan antaretnik.…”
Section: Sedangkan Pola Budaya Yang Dimiliki Oleh Masyarakat Asli Yog...unclassified
“…Namun proses adaptasi inilah membuat pergeseran Bahasa asli minang (Makmur et al, 2018). Aminullah dkk melihat komunikasi antarbudaya Madura dan Melayu yaitu saling menghormati dan menghargai adat kebiasaan antaretnik.…”
Section: Sedangkan Pola Budaya Yang Dimiliki Oleh Masyarakat Asli Yog...unclassified
“…Hampir tidak terdapat kesepakatan pada interaksi antara orang Tionghoa dan lokal. Komunikasi hanya berlangsung pada "pasar", akibatnya tidak terdapat saling percaya pada antara kedua kelompok, orang Tionghoa dan lokal (Makmur et al, 2018). Salah satu bentuk adaptasi yang paling nyata tampak lewat penguasaan bahasa setempat, hal ini yang terjadi pada SMP Wahidun selama ini komunikasi yang terjadi dalam proses belajar dengan siswa yang beretnis Tionghoa berjalan dengan lancar, banyak dari siswa/i etnis Tionghoa di SMP Wahidin telah paham dan lancar dalam menggunakan bahasa Indonesia.…”
Section: Metodeunclassified
“…Install identitas pribumi dalam praktik komunikasi etnik Tionghoa di Bima, Indonesia (Kadri, Abdul Wahid) mendalam, dan dokumentasi merupakan tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam riset ini. Analisis data dilakukan melalui empat tahapan analisis yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles et al, 2014).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Di samping menjadi bagian dari meninstall identitas lokal, penggunaan bahasa daerah (Bima) juga dijadikan sebagai strategi etnik Tionghoa untuk mempererat hubungan dengan masyarakat Bima. Temuan ini relevan dengan hasil riset Makmur, Kuswarno, Novianti, dan Sjafirah yang menyebut komunikasi orang Tionghoa dalam bahasa Minang Pondok dapat mendukung terbentuknya saling pengertian dan hubungan yang lebih kondusif antara etnik Tionghoa dengan etnik mayoritas Minangkabau (Makmur et al, 2018). Keinginan etnik Tionghoa di Bima untuk membangun kohesivitas dengan masyarakat lokal dan hasratnya untuk mengkonstruksi identitas etnik Bima dengan cara selalu berbahasa daerah mengkonfirmasi hasil riset Yee yang menyebut etnik Tionghoa sebagai pribadipribadi yang memiliki kemampuan berbahasa sebagai kemahiran kultural untuk kepentingankepentingan pragmatisnya di dunia sosial (Yee, 2004).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified