Praktik manajemen laba merupakan isu global yang penting dalam bidang pelaporan keuangan. Salah satu bentuk dari manajemen laba adalah perataan laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan manajer perusahaan dalam melakukan perataan laba ditinjau dari aspek teori akuntansi positif; rencana bonus, perjanjian utang, dan biaya politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian dilakukan pada sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015—2019 berdasarkan klasifikasi JASICA. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan total observasi sebanyak 90. Penelitian menggunakan tiga variabel independen, yaitu: rencana bonus (bonus plan), perjanjian utang (debt covenant), dan biaya politik (political cost). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel yang dianalisis memiliki pengaruh signifikan terhadap kecenderungan manajer untuk meratakan laba. Walaupun ketiga variabel dihipotesiskan memiliki hubungan positif pada perataan laba, hanya biaya politik yang terbukti memiliki hubungan sesuai hipotesis. Implikasi teoritis pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai pendukung teori sinyal dan teori akuntansi positif. Sementara, implikasi praktis bagi para investor dan kreditur adalah pembuatan keputusan berinvestasi yang lebih baik bagi para pemilik modal dan kreditur.
The practice of earnings management has been widely an issue in the financial reporting around the world. One form of earnings management majorly studied is income smoothing. This study aims to examine the factors from positive accounting theory; namely bonus plan, debt covenant, and political cost, on its impact towards managerial tendency to practice income smoothing. The method used in this study ia a quantitive method. This research was conducted throughout the infrastructure, utility, and transportation sector in refer to JASICA classification for the 2015 to 2019 period, in which 18 samples were gathered from purposive sampling scheme, generating 90 observations in total. The study uses three independent variables, namely: bonus plan, debt covenant, and political cost. The results show that each variable has significant effect on the practice of income smoothing. Whilst all variables were assumed to have positive association, only political cost exhibited such direction, while bonus plan and debt covenant are negatively associated with income smoothing. The theoretical implications of this research can be used as a support for signal theory and positive accounting theory. Meanwhile, the practical implications for investors and creditors are making better investment decisions for investors and creditors.