Proceedings of the Fifth Prasasti International Seminar on Linguistics (PRASASTI 2019) 2019
DOI: 10.2991/prasasti-19.2019.61
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Bataknese’ Politeness Strategy in Marhata Sinamot (Dowry Bargaining)

Abstract: A bargaining usually happened in a market, but in this research it happened in marhata sinamot. It was one of the step from Bataknese wedding ceremony that discussed about dowry as one from other topic in marhata sinamot. The imposition is higher when the object to bargain was women with different educational and social status background. The politeness strategy in assertives speech act during the discussion in marhata sinamot was the object of this research. This research was conducted in a qualitative descri… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 8 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Jadi marhata sinamot, yang berarti menentukan besarnya sinamot menjadi salah satu tahap paling penting untuk perkawinan bagi orang Batak Toba. Oleh karena itu tepat yang disebutkan oleh Manurung et.all (2019) yang menyatakan bahwa: "marhata sinamot as one of the most important stage in the process of Bataknese marriage ceremony" (Manurung et al, 2019). Marhata sinamot berarti suatu transaksi dari pihak paranak kepada pihak parboru meliputi biaya yang diperlukan untuk menciptakan sukacita bersama dalam mewujudkan suatu pesta perkawinan (Rismawati, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jadi marhata sinamot, yang berarti menentukan besarnya sinamot menjadi salah satu tahap paling penting untuk perkawinan bagi orang Batak Toba. Oleh karena itu tepat yang disebutkan oleh Manurung et.all (2019) yang menyatakan bahwa: "marhata sinamot as one of the most important stage in the process of Bataknese marriage ceremony" (Manurung et al, 2019). Marhata sinamot berarti suatu transaksi dari pihak paranak kepada pihak parboru meliputi biaya yang diperlukan untuk menciptakan sukacita bersama dalam mewujudkan suatu pesta perkawinan (Rismawati, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified