Stunting merupakan dampak dari akumulasi kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama sehingga anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Faktor utama penyebab stunting diantaranya adalah riwayat BBLR dan pemberian ASI eksklusif. Prevalensi stunting tahun 2022 di Kabupaten Brebes sebesar 29,1%. Desa Cimohong merupakan salah satu desa yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara riwayat BBLR dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case control. Besar sampel yang digunakan sebesar 50 balita dengan rasio 1:1. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari pengukuran antropometri, wawancara, dan pengisian kuesioner. Usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan keluarga sebagai variabel perancu. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis menunjukan 95% balita terlahir dengan berat badan lahir normal dan 62% balita tidak mendapatkan ASI eksklusif. Hasil bivariat menunjukkan riwayat BBLR (p=1.000; p>0.05) dan pemberian ASI eksklusif (p=0.004; p<0.05). Hasil analisis multivariat menunjukkan hasil pemberian ASI eksklusif (p=0.003; OR=3.767; CI95%=1.561-9.089) dan pendidikan ibu (p=0.054; OR=2.446; CI95%=0.983-6.084). Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu faktor resiko kejadian stunting.
Kata kunci : kejadian stunting, riwayat BBLR, pemberian ASI eksklusif