Perkembangan ekonomi global yang semakin maju dan cepat akibat adanya perkembangan teknologi menyebabkan kegiatan berinvestasi semakin dipermudah. Hal tersebut membuat minat investasi di Indonesia selama empat tahun terakhir berkembang sangat pesat. Akan tetapi, peningkatan jumlah investor dan banyaknya keuntungan yang ditawarkan tidak menggambarkan secara nyata kinerja investasi para investor itu sendiri. Kinerja investasi yang baik juga memiliki korelasi kuat dengan pengambilan keputusan investasi yang baik dan rasional. Seorang investor yang baik biasanya akan membuat suatu keputusan investasi yang rasional, tetapi nyatanya para investor sering kali membuat keputusan investasi yang buruk akibat pengaruh faktor psikologis dalam diri mereka sendiri. Sebagai contohnya, pada masa pandemi COVID-19 ini, IHSG Indonesia bahkan seluruh negara mengalami penurunan drastis akibat kepanikan para investor. Dari contoh tersebut dapat kita ketahui bahwa peran faktor psikologis sangatlah penting.
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mencari tahu dan menguji faktor-faktor behavioural finance yang memiliki pengaruh kepada para investor di Kepulauan Riau dalam proses pengambilan keputusan investasi. Faktor-faktor behavioural finance yang diuji pada penelitian ini adalah representativeness bias, availability bias, overconfidence bias, loss aversion bias, dan anchoring and adjustment bias. Sampel yang digunakan sebagai bahan pengujian berjumlah 133 responden yang merupakan investor aktif di Kepulauan Riau. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, variabel loss aversion dan anchoring & adjustment bias berpengaruh positif terhadap proses pengambilan keputusan investasi para investor di Kepulauan Riau, sedangkan variabel representativeness bias, overconfidence, dan availability bias tidak memiliki pengaruh yang signifikan.