Perkembangan motorik adalah perubahan perilaku motorik yang mencerminkan kedewasaan interaksi organisme dengan lingkungannya. Beberapa anak menunjukkan kekurangan dalam keterampilan motorik halus, yang bisa disebabkan oleh keterlambatan pertumbuhan atau kurangnya stimulasi. Berdasarkan data dari kepala sekolah dan pengamatan di TK Pniel Kotaraja, Desa Vim, Kecamatan Abepura, Kota Jayapura, teridentifikasi masalah dalam perkembangan motorik halus yang tidak optimal, seperti kesulitan saat memotong atau memegang pensil. Aktivitas yang bisa mendukung pengembangan motorik halus pada anak-anak termasuk melipat origami, membuat mozaik, melukis dengan jari, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis tentang dampak kegiatan melipat kertas dan teknik kolase terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan inferensial, yang bertujuan untuk menguji dugaan tentang efek kegiatan tersebut terhadap perkembangan motorik halus berdasarkan fenomena yang teramati. Hasil analisis data menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara dua variabel independen terhadap variabel dependen. Ini terlihat dari nilai signifikansi 0,090 yang lebih besar dari probabilitas 0,05. Dengan demikian, hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak, yang berarti tidak terdapat dampak signifikan dari kegiatan melipat kertas atau teknik kolase terhadap perkembangan motorik halus. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan metode lain yang lebih efektif untuk meningkatkan perkembangan motorik halus di TK Pniel Kotaraja, Kelurahan Vim, Distrik Abepura, Kota Jayapura.