The police officers working at the crime units often face a heavy workload due to the uncertainty of their work hours and the difficult situations they should deal with during their duties in solving criminal cases. This can cause them being prone to experience stress due to their exposure to situations that can cause trauma. This study aims to analyze the workload and traumatic stress in police officers serving in the crime units. Subjects involved in this study were 73 officers from eight crime divisions. All subjects were male and are serving their duties in Jakarta. Data were collected using a survey method and analyzed using correlation and a simple linear regression tests. The result shows that most subjects have workload and stress levels in the medium category. The correlation test shows that there is a positive relationship between workload and traumatic among subjects, while the simple linear regression test shows that workload has a significant contribution in predicting the participants’ traumatic stress. This result confirms previous studies which conclude that the workload experienced by police officers impacts on their stress. Key words: Workload, traumatic stress, police officersAbstrak: Anggota kepolisian yang bertugas di bagian unit kriminal sering menghadapi beban kerja yang berat karena harus mengalami ketidakpastian jam kerja dan situasi sulit yang tidak jarang melampaui ambang batas mereka ketika menyelesaikan kasus-kasus kriminal. Hal ini dapat berimplikasi pada kemungkinan terpaparnya para personel polisi dengan situasi traumatik. Hal tersebut menyebabkan polisi yang bertugas di bagian ini rawan mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beban kerja dan stres traumatik pada anggota kepolisian yang bertugas di unit kriminal. Subjek yang terlibat berjumlah 73 orang berasal dari delapan divisi kriminal. Semua subjek berjenis kelamin laki-laki dan bertugas di Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan metode survei dengan menyebarkan angket dan dianalisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi linier sederhana. Hasil menunjukkan rata-rata subjek memiliki beban kerja dan tingkat stres dalam kategori sedang. Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara beban kerja dan stres traumatik pada subjek, sedangkan hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa beban kerja berkontribusi secara signifikan terhadap stres traumatik subjek. Hasil penelitian ini mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa beban kerja anggota berdampak pada stres yang dialami.
Kepolisian sudah mempunyai regulasi yang mengatur penggunaan senjata api pada personilnya. Penggunaannya menjadi sebuah tema yang diperhatikan serius, karena sangat berkaitan dengan tindak kekerasan. Terlebih lagi kekerasan terhadap diri sendiri yang tercermin melalui kejadian bunuh diri anggota polisi. Penelitian bermaksud menggali faktor langsung dan tidak langsung, untuk mendapatkan penjelasannya. Sebanyak 219 anggota kepolisian dilibatkan menjadi responden dan mengisi skala pengukuran; beban kerja, pengekangan senjata api, dan berfikir ide bunuh diri. Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa beban kerja dapat berperan sebagai faktor langsung yang membentuk munculnya pikiran bunuh diri. Penelitian ini terbatas dalam lingkup sudut pandang personil dalam menilai keadaan-keadaan yang ada pada dirinya, kedepannya diperlukan perluasan linkupnya hingga sudut pandang organisasi. Seperti misalnya cara pemimpin mengelola beban kerja personilnya, tindakan organisasi dalam menangani masalah beban kerja personilnya dan melindungi personilnya dari resiko penyimpangan penggunaan senjata api.
The development of fine motor skills in children age 2-12 years old is important because it is related to other developmental tasks, such as independence, cognitive abilities, etc. In fact, not many parents have sufficient knowledge of aspects of child development and how to develop it. The program that will be carried out in community service is playing origami to practice fine motor skills. The community service partner is Sekolah Rakyat Bekasi, a community formed by student volunteers who care about the development and education of underprivileged children living on the river banks in the Teluk Buyung area, Bekasi Utara. The purpose of playing origami in particular is to provide the experience of playing origami and provide the experience of playing origami and provide stimulation to enhance fine motor skills in children at Sekolah Rakyat Bekasi. There are 30 children who joined the program. The results of the service activity showed that the children succeeded in folding origami according to the instructions given, and participants benefited from playing with origami, including practicing fine motor skills and concentration.
Affair becomes one of traumatic events for an individual which can cause stress. The purpose of this research was to find out the influence of self-compassion on posttraumatic growth on affair victim (the wife) with resilience as the moderation variable. This research employed quantitative method and the collected data were then processed statistically by using Moderated Regression Analysis (MRA). This study involved 100 victims of infidelity. The instruments used are self-compassion scale, posttraumatic growth scale; resilience. The research result proved that self-compasstion was sufficient to help increasing posttraumatic growth on the wife who becomes a victim of an affair.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah coping stress memberikan pengaruh terhadap subjective well-being pada wanita usia dewasa awal yang belum menikah. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu Coping tress mampu memberikan pengaruh positif terhadap Subjective well-being wanita usia dewasa awal yang belum menikah. Subjek pada penelitian ini adalah wanita usia dewasa awal yang belumm menikah dengan jumlah responden sebanyak 107 orang. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu skala Coping Stress dan juga skala Subjective Well-being, dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,756. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Teknik regresi sederhana yang diolah menggunakan software SPSS 23 for windows. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa coping stress dapat memberikan pengaruh terhadap subjective well-being secara signifikan dengan nilai F = 57.577 dan nila p=0.000 (p<0,001). Hasil nilai R square Sebesar 56,3%, sedangkan sisahnya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh faktor lain.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.