Aceh memiliki potensi UMKM cukup besar, namun permasalahan yang dihadapi juga tidaklah sedikit hingga sering kali UMKM di Aceh tidak memiliki nilai daya saing nasional maupun internasional. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara kompleks problematika yang dihadapi pelaku UMKM di Aceh guna menemukan solusi arternatif yang dapat diimplementasikan dalam memaksimalisasi posisi UMKM di Aceh secara optimal. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan dengan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian berasal dari data primer dan sekunder, di mana data primer diperoleh melalui observasi, wawancara dengan key informance sebanyak 25 orang dan FGD dilakukan dengan pelaku UMKM sebanyak 20 orang. Adapun data sekunder diperoleh melalui berbagai sumber seperti buku, jurnal, berita online, dan dokumentasi terkait topik bahasan. Temuan penelitian diketahui Aceh memiliki potensi UMKM cukup besar dalam menggerakkan perekonomiannya, namun perlu adanya langkah strategis dengan implementasi konsep K2P yang meliputi korporatisasi antara unit-unit UMKM, kapasitas produk UMKM yang berkualitas sehingga mampu bersaing di pasar regional maupun internasional, dan pembiayaan digital untuk kemudahan akses modal bagi pelaku UMKM. Adapun terobosan penting sebagai penunjang keberhasilan pengaturan konsep K2P berbasis ekonomi kreatif meliputi; membuat roadmap UMKM berbasis ekonomi kreatif 2032, menghubungkan para pemberi modal dengan pelaku UMKM, sertifikasi produk UMKM, integrasi stakeholders, budaya konsumsi produk lokal, aspirasi kaum muda, jaminan keaslian dan promosi produk, membentuk manajemen berbasis ekonomi kreatif, dan terakhir mengadakan pelatihan pengembangan SDM. Temuan penelitian ini bisa menjadi inovasi baru dan kajian evaluasi terhadap kesiapan pelaku UMKM dan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan kiprah UMKM di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya.