Meskipun masih terdapat kontroversi untuk mengenalkan literasi dwibahasa bagi anak usia dini di Indonesia, tetapi fenomena ini semakin marak di ranah pendidikan. Beberapa sekolah telah memprogramkan kegiatan ini sebagai bagian dari keunggulan mereka. Artikel ini mengeksplorasi penggunaan big book storytelling yang diterapkan oleh sebuah taman kanak-kanak yang ada di Banjarmasin, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi penerapan big book storytelling yang tepat untuk pengenalan kemampuan dwibahasa bagi anak usia dini serta melihat respon mereka terhadap penggunaan media tersebut di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kolaboratif, dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai instrumen pengumpulan data terkait persiapan, pelaksanaan, dan refleksi pasca tindakan. Penelitian ini melibatkan dua orang guru dan 24 anak sebagai partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa big book storytelling dapat digunakan untuk mengenalkan kosakata dwibahasa dengan tiga tahapan, yaitu 1) pengenalan kosakata melalui flashcard, 2) storytelling interaktif, dan 3) kuis interaktif. Berdasarkan hasil observasi, media yang digunakan bisa mempertahankan antusiasme anak dalam belajar, mengenalkan kosakata baru dalam dwibahasa, serta meningkatkan interaksi berbahasa. Implikasi pedagogis terhadap pembelajaran dwibahasa untuk anak usia dini didiskusikan.