Abstract. One type of fruit that is widely cultivated in Indonesia is pineapple. Pineapple fruit that is produced produces a high enough waste, and if it is not used it will cause an unpleasant odor due to the process of decay. Pineapple peel is one of the agricultural wastes that can produce bioethanol because it contains carbohydrates such as reducing sugars. The presence of high carbohydrate and sugar content is converted into bioethanol through a fermentation process with the help of microorganisms. The purpose of this study was to determine how the mechanism of making bioethanol from pineapple peels, to find out what factors influence the levels of bioethanol produced from pineapple peel fermentation, and to find out what the optimal conditions are to obtain the highest levels of bioethanol from pineapple peels.This study uses a systematic literature review method with stages, namely library research, screening based on inclusion and exclusion criteria and data extraction from 6 journals. The results of this study indicate that the mechanism for making bioethanol starts from the process of hydrolysis, fermentation, then distillation. The factors that influence the fermentation process are the type and number of microbes used, length of fermentation time, pH, additives, and temperature. Among the six journals, the highest bioethanol content obtained was 38%, using Saccharomyces cerevisiae mobilized in alginate granules with a fermentation time of 4 days, and 14 grams of yeast used.
Abstrak. Salah satu jenis buah-buahan yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu buah nanas. Buah nanas yang diproduksi menghasilkan limbah yang cukup tinggi, dan jika tidak dimanfaatkan maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap karena terjadi proses pembusukan. Kulit nanas merupakan salah satu limbah pertanian yang dapat menghasilkan bioetanol karena mengandung karbohidrat seperti gula reduksi. Adanya kandungan karbohidrat dan gula yang cukup tinggi diubah menjadi bioetanol melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembuatan bioetanol daari kulit nanas, untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kadar bioetanol yang dihasilkan dari fermentasi kulit nanas, serta untuk mengetahui bagaimana kondisi optimal untuk memperoleh bioetanol dengan kadar tertinggi dari kulit nanas. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka sistematis dengan tahapan yaitu penelusuran pustaka, penyaringan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi serta ekstraksi data dari 6 jurnal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme pembuatan bioetanol dimulai dari proses hidrolisis, fermentasi, kemudian destilasi.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi adalah jenis dan jumlah mikroba yang digunakan, lamanya waktu fermentasi, pH, zat tambahan, dan suhu. Diantara keenam jurnal kadar bioetanol tertinggi yang diperoleh yaitu sebesar 38%, menggunakan Saccharomyces cerevisiae termobilisasi dalam butiran alginat dengan waktu fermentasi selama 4 hari, dan khamir yang digunakan sebnayak 14 gram.