Rajungan (portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditas penting perikanan Indonesia. Pengetahuan tentang aspek biologi rajungan, termasuk hubungan antar ukuran bagian-bagian tubuhnya (morfometrik) dan sebaran lebar karapas serta beratnya, akan berguna sebagai salah satu informasi dalam pengelolaan rajungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lebar karapas-berat rajungan, hubungan lebar-panjang-tinggi karapas, serta sebaran lebar dan berat rajungan. Metode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sample secara acak pada 2 (dua) titik pendaratan ikan di perairan utara Lamongan, khusunya kecamatan Paciran pada bulan Juli sampai September 2018. Hasil penelitian menunjukkan sifat pertumbuhan isometrik untuk rajungan betina dan allometrik positif untuk rajungan jantan. Selain itu, didapatkan hubungan linear positif dengan nilai a = 0,06 dan b = 0,45 untuk lebar-panjang karapas serta nilai a = 0,06 dan b = 0,25 untuk lebar-tinggi karapas. Rajungan betina paling banyak ditangkap pada lebar karapas 12-13 cm dan berat 100 g, sedangkan rajungan jantan sering ditangkap dengan lebar karapas 11 cm dan berat 80-90 g. Masih adanya rajungan dibawah ukuran lebar karapas 10 cm yang tertangkap (lebar karapas diatas 10 cm adalah aturan rajungan yang boleh ditangkap sesuai dengan PER MEN KP 56/2016), maka informasi tentang hubungan lebar-panjang-tinggi rajungan dapat dijadikan masukan untuk melakukan modifikasi alat tangkap, misalnya mendesain ukuran celah pelolosan pada bubu, agar rajungan dengan lebar karapas dibawah 10 cm dapat keluar dari alat tangkap.