Biomonitoring Kualitas Perairan Pesisir Pantai Lembung, Pamekasan Menggunakan Bioindikator Fitoplankton

Abstract

Pesisir adalah transisi antara daratan dan lautan yang membentuk ekosistem yang beragam dan produktif. Perairan pesisir memiliki fungsi yang penting karena menjadi habitat beragam organisme, sekaligus rentan mengalami degradasi akibat masuknya polutan dari daratan. Kualitas perairan pesisir dapat diketahui dengan biomonitoring menggunakan fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan pesisir pantai Lembung, Pamekasan Madura berdasarkan indeks-indeks biologis fitoplankton, fisik-kimia perairan, dan hubungan antar keduanya. Penelitian di lakukan di pantai Lembung, Pamekasan Madura pada bulan Oktober 2020. Pengambilan sample menggunakan metode transek pada 10 stasiun penelitian dengan 3 kali pengulangan pada setiap substasiun. Parameter penelitian yang diukur meliputi kelimpahan, keanekaragaman, dan dominansi fitoplankton serta faktor-faktor fisik-kimia air (suhu, kecerahan air, pH, salinitas, DO, CO2, dan BOD). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif, kualitatif, dikomparasikan dengan standard baku mutu KEMEN LH 2004 No. 51, dan uji korelasi antara parameter biologis dengan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan adanya 28 spesies fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 1.100 2.748 sel/l. Indeks keanekaragaman berkisar antara 1,244 1,980. Indeks dominansi berkisar antara 0,0035 0,0224. Kisaran Parameter fisik-kimia yaitu suhu 31,66 32,00 ⁰C, kecerahan 34,33 39,00 cm, salinitas 26 28 °, pH 6,9 7,5, DO 3,22 3,60 mg/l, CO2 3,32 9,33 mg/l, BOD 4,05 7,50 mg/l. Hubungan indeks keanekaragaman plankton dan parameter fisik-kimia air menggunakan analisis korelasi bivariate pearson yaitu semakin tinggi kecerahan dan kadar oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) maka semakin tinggi indeks keanekaragaman fitoplankton. Sebaliknya, semakin tinggi suhu, salinitas, pH, kadar CO2, dan Biological Oxygen Demand (BOD). Berdasarkan bioindikator tersebut pantai Lembung termasuk dalam kategori tercemar sedang

Diversity of marine bivalves of Madura Island, Indonesia based on the collections of Museum Zoologicum Bogoriense

“…However, the number of families based on the MZB collection (Table 1) is almost the same as that reported in the publication. The same report also found that the 38 bivalves in Modung Beach bivalves that belong to 15 families, namely Arcidae, Cardiidae, Corbiculidae, Mactridae, Mytilidae, Ostreidae, Pectenidae, Pharidae, Propeamussiidae, Psammobidae, Pinnidae, Solenidae, Tellinidae, Veneridae, and Laternulidae [8]. Another study also reported several families similar to those collected at MZB, for example, Arcidae, Veneridae, Pinnidae, Ostreidae, Isognomonidae, and Mytilidae [5].…”

“…Based on the MZB collection, it is known that there were 36 species of bivalves originating from Madura Island. The species richness of bivalves in Madura Island based on the MZB collection is less than that reported in scientific publications in this area, for example, a previous report showed that there were 38 species of bivalves from Modung Beach [8]. This is presumably because the specimen collection came from individual grants instead of the result of a survey visit, as was done at Kepulauan Seribu [11].…”

“…The edible Meretrix meretrix [18] was collected in 1997. Several studies have also reported the presence of M. meretrix, for example, in Modung [8], Sreseh, and Batu Putih [5,16]. Meanwhile, the date of collection of another member of Veneridae, namely Grafarium divaricatum, has not been specified.…”

“…on several beaches, namely Modung, Sreseh, Kaduara, and Pragaan. A previous study listed 38 bivalves of Modung Beach [8]. Another reported the occurrence of two donacid bivalves on Nepa Beach, Sampang [2].…”

Penyebab dan Dampak Ekologis dari Susut Hasil Produksi Ikan di Indonesia

“…Di Pangandaran, Jawa Barat, ditemukan perubahan kualitas dan produktivitas perairan tawar, mangrove, dan estuari yang terjadi antara musim (Nurdiana et al, 2020). Pola yang sama juga ditemukan dari biomonitoring kualitas perairan pesisir Pantai Lembung, Pamekasan, menggunakan bioindikator fitoplankton (Amin & Purnomo, 2021). Pembahasan lebih lanjut mengenai fitoplankton disajikan di subbab berikutnya.…”