2020
DOI: 10.22373/amina.v1i2.411
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Bioremediasi Logam Berat Oleh Fungi Laut

Abstract: Heavy metals are compounds that have high toxicity and can cause serious health problems for humans and pose a serious threat to the sustainability of the ecosystem. Prokaryota microorganisms and eukaryotes have the ability to process bioremediation of heavy metals in the environment. Marine fungi as eukaryotic microbes that have high species diversity. The ability to live in marine fungi is influenced by environmental factors that differ from the terrestrial environment such as temperature, pressure, and sali… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sifat dari merkuri tersebut berpotensi untuk membahayakan makhluk hidup dan ekosistem, terutama sifat toksik. Menurut (Lubis, 2020) bahwa kriteria logam berat dikatakan bersifat toksik antara lain: (a) Memiliki daya toksisitas tinggi didalam tanah; (b) Adanya kerusakan secara fisiologis bagi makhluk hidup akibat bioakumulasi dan biosorpsi logam; (c) Logam berat tidak dapat terdegredasi dengan cepat melainkan bertransformasi valensi saja. Lebih lanjut, proporsi sumber antropogenik yang tersebar didunia saat ini antara lain penambangan emas skala kecil 38%, pembakaran batubara 25%, produksi logam non besi (Al, Cu, Pb, Zn) 10%, produksi semen 9%, penambangan emas skala besar and pembuangan limbah 10% dan lainnya 8% (AMAP, 2013).…”
Section: Stabilitas Merkuri DI Dalam Tanahunclassified
“…Sifat dari merkuri tersebut berpotensi untuk membahayakan makhluk hidup dan ekosistem, terutama sifat toksik. Menurut (Lubis, 2020) bahwa kriteria logam berat dikatakan bersifat toksik antara lain: (a) Memiliki daya toksisitas tinggi didalam tanah; (b) Adanya kerusakan secara fisiologis bagi makhluk hidup akibat bioakumulasi dan biosorpsi logam; (c) Logam berat tidak dapat terdegredasi dengan cepat melainkan bertransformasi valensi saja. Lebih lanjut, proporsi sumber antropogenik yang tersebar didunia saat ini antara lain penambangan emas skala kecil 38%, pembakaran batubara 25%, produksi logam non besi (Al, Cu, Pb, Zn) 10%, produksi semen 9%, penambangan emas skala besar and pembuangan limbah 10% dan lainnya 8% (AMAP, 2013).…”
Section: Stabilitas Merkuri DI Dalam Tanahunclassified