2019
DOI: 10.33019/agrosainstek.v3i1.36
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Budidaya Jagung dengan Populasi Tinggi untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Lahan di Indonesia

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendukung secara teknis pemanfaatan ruang dengan mengatur jarak tanam dan penggunaan varietas jagung baru CI01, CI02 dan CI03, berdaya hasil tinggi yang dikembangkan bersama-sama oleh peneliti jagung dari Cina dan Indonesia dengan teknik budidaya yang sesuai. Percobaan ini dilakukan pada Maret 2018 di Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Penanaman dilakukan di bedengan dengan menggunakan mulsa plastik. Penanaman dirancang dengan populasi tinggi menggunakan jarak antar tanaman 14 cm, 2 … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Normal plant had a criterion 3-4 open leaves and 16.7 ± 2.9 cm in plant height while abnormal had less than 3 leaves and short plant height. The corn crop at 14 DAP already had 3 leaves [21]. Besides that, technically the observation at 14 DAP is easier to make than 21 DAP, with the condition of the plant that is not too large and does not take up much space in the field.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Normal plant had a criterion 3-4 open leaves and 16.7 ± 2.9 cm in plant height while abnormal had less than 3 leaves and short plant height. The corn crop at 14 DAP already had 3 leaves [21]. Besides that, technically the observation at 14 DAP is easier to make than 21 DAP, with the condition of the plant that is not too large and does not take up much space in the field.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan masyarakat petani terhadap pupuk organik memang masih rendah sehingga belum banyak diadopsi oleh petani.Padahal, pemberian pupuk organik terbukti dapat meningkatkan produktivitas jagung (Khairiyah, et al, 2017). Bahan-bahan pembuatan pupuk organik untuk jagung juga mudah diperoleh dari limbah yang ada disekitar, baik limbah pertanian, peternakan, maupun perikanan (Sudiarta, et al, 2022) Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Zhiwu, et al,(2019)mengenai penanaman jagung satu benih satu lubang, menunjukkan bahwa pola tersebut dapat meningkatkan efisiensi biaya dalam usahatani jagung sebab dapat menghemat biaya benih hingga 5%. Dalam penelitian ini, hasil olah data menunjukkan bahwa penanaman satu benih per satu lubang termasuk komponen GAP yang adopsinya rendah.…”
Section: Good Agricultural Practice (Gap) Jagung Hibridaunclassified
“…Jagung merupakan komoditi pertanian terbanyak kedua setelah tanaman padi. Indonesia menduduki posisi keenam di dunia dalam produksi tanaman jagung [2] . Kelebihan tanaman jagung yaitu tidak bergantung musim sehingga dapat ditanam pada musim hujan maupun kemarau.…”
Section: Pendahuluanunclassified