The poor learning results in syllables as an Indonesian language topic prompted this investigation. The goal of this research was to examine class I learning via the lens of syllable glass analysis. The researchers followed the four steps of the Kemmis and Mc Taggart model of class action research, which included developing an action plan, carrying it out, observing its results, and reflecting on the study's methodology. Two iterations of the implementation were used in this study. Research is carried out in these four phases throughout each cycle. The subjects of this study were 28 pupils of grade I at SDN Bandulan 4 Malang. Research tests and observations rely on data collecting, which is done by researchers. Researchers often use a multiple-choice format for their assessments. The collected data was examined using descriptive statistics. The research found that when Gesuka media was introduced, students' average learning outcomes rose from 60 in the pre-cycle to 74.3 in the first cycle. The second cycle had a similarly impressive improvement, reaching an overall average of 89.3. The improvement may be attributed to both learning outcomes and the conduciveness of the learning environment. This research shows that first-year students of Indonesian at SDN Bandulan 4 Malang may benefit from using syllable glass media in their classrooms.
Abstrak: Buruknya hasil belajar suku kata sebagai topik bahasa Indonesia mendorong penyelidikan ini. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pembelajaran kelas I melalui kacamata analisis suku kata kaca. Para peneliti mengikuti empat langkah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart, yang meliputi mengembangkan rencana tindakan, melaksanakannya, mengamati hasilnya, dan merefleksikan metodologi penelitian. Dua iterasi implementasi digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dalam empat fase tersebut sepanjang setiap siklusnya. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Bandulan 4 Malang yang berjumlah 28 orang. Tes penelitian dan observasi bergantung pada pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti sering menggunakan format pilihan ganda untuk penilaian mereka. Data yang terkumpul diperiksa dengan menggunakan statistik deskriptif. Penelitian menemukan bahwa ketika media Gesuka diperkenalkan, rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 60 pada prasiklus menjadi 74,3 pada siklus I. Siklus kedua mengalami peningkatan yang sama mengesankannya, mencapai rata-rata keseluruhan sebesar 89,3. Peningkatan tersebut mungkin disebabkan oleh hasil pembelajaran dan kondusifnya lingkungan belajar. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa tahun pertama Bahasa Indonesia di SDN Bandulan 4 Malang dapat memperoleh manfaat dari penggunaan media kaca suku kata di kelas mereka.