Suhu penyimpanan merupakan salah satu parameter kritis pada penyimpanan sediaan CCP (Cold Chain Product), hal ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kestabilan obat untuk mempertahankan atau menjaga khasiat, mutu dan efikasi. Penyimpanan obat dipengaruhi oleh beberapa faktor: cahaya, suhu, dan kelembapan yang sangat mempengaruhi kestabilan dan kualitas obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan sehingga diharapkan kualitas Cold Chain Product (CCP) dapat dijaga dan mengetahui kondisi stabil pada penyimpanan dalam chiller. Metode penelitian ini meliputi pengukuran suhu di area penyimpanan dengan menggunakan thermo data logger dan interval waktu 5 menit pada dua titik yaitu di sebelah sensor suhu dan tutup chiller. Hasil penelitian menunjukkan titik tertinggi atau titik maksimum yang diperoleh mencapai 8,2℃ yang yang terjadi sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB. Hal ini kemungkinan terjadi akibat adanya faktor aktivitas PBF yang telah memulai untuk menyiapkan barang dengan membuka tutup chiller dengan lama mengakibatkan kenaikan suhu pada chiller. Titik terrendah yang berhasil terekam mencapai titik 2.0℃ yang dicapai pada waktu bervariasi antara pukul 22.00 hingga di pagi hari sekitar pukul 04.00-05.00 WIB sebelum PBF beroperasi. Suhu rata-rata yang didapatkan adalah 5,15℃ yang menunjukkan bahwa suhu didalam cold room benar termasuk dalam rentang suhu penyimpanan produk rantai dingin yakni 2-8℃. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai suhu pada chiller 1, 2 dan 3 telah sesuai dengan persyaratan yaitu stabil pada rentang suhu 2-8 ⁰C.