Carotenoids in Fish Feeds

Simpson, Kenneth L.; Katayama, Tadao C.; Chichester, C. O.

doi:10.1016/b978-0-12-082850-0.50011-1

Cited by 75 publications

(59 citation statements)

References 199 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The commercial value of these fish reflects this requirement; hence, ornamental fish growers are constantly exploring methods of enhancing skin colouration. This colour is derived from the deposition of carotenoids in its tissue (Simpson et al, 1981). The carotenoids are also vital nutrient for healthy growth, metabolism, and reproduction as well as colour (Miki, 1991).…”

Section: Use Of Algae To Enrich Zooplanktonmentioning

confidence: 99%

Natural Products and Aquaculture Development

Emeka¹,

Iloegbunam²,

Gbekele-Oluwa³

et al. 2014

IOSRJPBS

View full text Add to dashboard Cite

Section: Use Of Algae To Enrich Zooplanktonmentioning

confidence: 99%

Natural Products and Aquaculture Development

Emeka¹,

Iloegbunam²,

Gbekele-Oluwa³

et al. 2014

IOSRJPBS

View full text Add to dashboard Cite

“…To improve the market value of fish meat, feeds are frequently enriched with colorants, i.a., carotenoids, primarily cantaxanthin which, particularly in salmonids, imparts a red colour to muscles making them look similar to those obtained from individuals living under natural conditions (Simpson et aL, 1981;Choubert, 1983;Storebakken et al, 1986;Torrissen et al, 1989). Canthaxanthin, however, is not a vitamin A precursor and thus does not improve the nutritive quality of the fish meat.…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Carotenoid content in the fry of African sharptooth catfish (Clarias gariepinus Burchell)

Czeczuga¹,

Kłyszejko²

1994

Acta Ichthyol. Piscat.

View full text Add to dashboard Cite

“…Artinya warna oranye ikan A. percula pada badan bagian belakang (zona-II) hasil budidaya cenderung lebih terang dibandingkan pada bagian depan (zona-I), sedangkan perbandingan nilai L* pada ikan alam zona-I dibandingkan ikan hasil budidaya zona-I, ikan alam zona-I dibandingkan ikan alam zona-II, dan dan ikan budidaya zona-I dibandingkan ikan alam zona-II menunjukkan nilai yang tidak berbeda (P>0,05). Simpson et al (1981) menjelaskan bahwa warna kuning, oranye-merah pada ikan disebabkan oleh karotenoid yang disimpan dalam sel chomatofor. Sefc et al (2014) menambahkan bahwa sel chromatofor yang dimaksud adalah jenis xanthofor dan erytrofor, namun pada spesies ini rendahnya nilai L* disebabkan adanya penutupan warna hitam pada bagian tertentu.…”

Section: Hasil Dan Bahasan Kualitas Warna Ikan a Perculaunclassified

EVALUASI KUALITAS WARNA IKAN KLOWN Amphiprion percula Lacepède 1802 TANGKAPAN ALAM DAN HASIL BUDIDAYA

Sukarman¹,

Astuti²,

Utomo

2018

Jurnal Riset Akuakultur

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKKualitas warna ikan klown hasil budidaya lebih rendah dibandingkan tangkapan alam, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun belum ada data ilmiah sebagai dasar untuk melakukan perbaikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis dan mengevaluasi kualitas warna ikan klown (Amphiprion percula) hasil tangkapan alam dibandingkan dengan hasil budidaya. Kualitas warna diukur pada dua zona: zona-I kulit berwarna oranye antara insang dengan band warna putih pada tengah badan dan zona-II adalah bagian kulit warna oranye antara band putih tengah badan dengan band warna putih pada pangkal ekor, dengan parameter nilai L* (lightness), a* (redness), b* (yellowness), C (chroma), H (Hue). Analisis total karotenoid (TC) dilakukan pada kulit kedua zona, sirip pektoral, sirip dorsal, sirip kaudal, dan serum darah. Analisis kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan pada kulit dan sirip untuk mengonfirmasi jenis karotenoid dalam kulit dan sirip. Data kualitas warna dianalisis menggunakan t-test, hubungan kualitas warna dengan TC dianalisis dengan regresi sederhana, dan analisis deskriptif untuk hasil KLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas warna ikan klown tangkapan alam lebih baik dibanding budidaya, didukung oleh tingginya total karotenoid pada kulit zona-I, kulit zona-II, sirip pektoral, sirip dorsal, sirip kaudal, dan serum darah berturut-turut 51,64; 51,24; 136,40; 124,37; 194,18 mg/kg; dan 2,2 g/mL; pada ikan hasil budidaya berurut-turut 2,5; 3,5; 8,45; 10,01; 23,43 mg/kg; dan 0,8 g/mL. Hasil KLT menunjukkan bahwa jenis karotenoid pada kulit dan sirip ikan klown adalah astaxanthin, serta satu jenis karotenoid diduga zeaxanthin. Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu ditambahkan pigmen karotenoid, dan prekursor pigmen lainnya melalui pakan untuk ikan klown budidaya. KATA KUNCI: astaxanthin; karotenoid; klown; zeaxanthin ABSTRACT:Color quality evaluation of wild and cultured clownfish (Amphiprion percula Lacepède 1802 and blood serum (51.64, 51.24, 136.40, 124.37, 194.18 mg/kg, and 2.2 g/mL, respectively); and in cultured fish 2.5, 3.5, 8.45, 10.01,

show abstract

Carotenoids in Fish Feeds

Cited by 75 publications

References 199 publications

Natural Products and Aquaculture Development

Natural Products and Aquaculture Development

Carotenoid content in the fry of African sharptooth catfish (Clarias gariepinus Burchell)

EVALUASI KUALITAS WARNA IKAN KLOWN Amphiprion percula Lacepède 1802 TANGKAPAN ALAM DAN HASIL BUDIDAYA

Contact Info

Product

Resources

About