Cell Aggregation Factor Produced by <i>Streptomyces</i> sp. Strain No. A-3315

Suzuki, Keitarou; Nakano, Nahoko; Tanaka, Rie; Uyeda, Masaru; Shibata, Motoo

doi:10.1080/00021369.1988.10869084

Cited by 4 publications

(3 citation statements)

References 3 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Senyawa dari golongan benzene juga memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Suzuki et al (1988) Struktur dinding sel bakteri Grampositif relatif lebih sederhana. Struktur dinding sel bakteri Gram-negatif relatif lebih kompleks dan berlapis tiga, yaitu lapisan luar berupa lipoprotein, lapisan tengah berupa lipopolisakarida, dan lapisan dalam berupa peptidoglikan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.…”

Section: Senyawa Aktif Ekstrak Antimikroba Dari Mikroalga T Chuii Deunclassified

Production and Identification of Antimicrobial Compounds from Microalgae Tetraselmis chuii with Ultrasound Assisted Extraction Method (Study Type of Solvent and Total Cycle Extraction)

Maligan

Adhianata

Zubaidah

2016

JTP

View full text Add to dashboard Cite

Pada ekosistem air, mikroalga merupakan penghasil alami energi dan senyawa metabolit potensial. Mikroalga ekstraseluler memiliki fungsi sebagai penghambat dan memicu pertumbuhan senyawa. Tetraselmis chuii memiliki komponen bioaktif seperti asam lemak dan ester yang digunakan sebagai agen antibakteri. Antimikroba adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Proses ekstraksi dipengaruhi oleh metode ekstraksi, berbagai pelarut, dan kondisi ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan berbagai pelarut dan ekstraksi siklus total terhadap hasil ekstrak Tetraselmis chuii, mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak Tetraselmis chuii terhadap S. aureus, E. coli, A. flavus dan C. Albicans, dan mengidentifikasi senyawa bioaktif ekstrak Tetraselmis chuii yang bertindak sebagai agen antimikroba dengan menggunakan metode GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi dihasilkan dari pelarut aseton pada 3 siklus ekstraksi, yaitu sebesar 35.19%. Uji aktivitas antimikroba terbaik menghasilkan ekstrak dari pelarut kloroform dengan ekstraksi 3 siklus dengan diameter zona hambatan 16.43 mm pada S.aureus, 16.07 mm pada E. coli, 15.46 mm di C. albicans, dan 15.8 mm di A.flavus. Senyawa bioaktif dari ekstrak Tetraselmis chuii berpotensi sebagai senyawa antimikroba, termasuk asam lemak, ester, alkohol, keton, benzene, dan alkana

show abstract

Section: Senyawa Aktif Ekstrak Antimikroba Dari Mikroalga T Chuii Deunclassified

Production and Identification of Antimicrobial Compounds from Microalgae Tetraselmis chuii with Ultrasound Assisted Extraction Method (Study Type of Solvent and Total Cycle Extraction)

Maligan

Adhianata

Zubaidah

2016

JTP

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…In addition, Bis(2-ethylhexyl) phthalate is a compound from the benzene group that can inhibit the growth of various microorganisms, including fungi. The mechanism of the antifungal properties of these compounds is to react with the hydrophobic groups on the cell membrane, causing disruption of cell-membrane permeability [67]. Phenolic compounds, i.e., 2-methoxy-and phenol,2,6-dimethoxy-, are phenolic compounds that display antifungal activity [59].…”

Section: Ethyl Acetate Methanolmentioning

confidence: 99%

Chemical Components of Fungus Comb from Indo-Malayan Termite Macrotermes gilvus Hagen Mound and Its Bioactivity against Wood-Staining Fungi

Nandika

Karlinasari

Arinana

et al. 2021

Forests

View full text Add to dashboard Cite

Recently, the architectural and physical properties of the fungus comb from subterranean termite Macrotermes gilvus Hagen (Isoptera: Termitidae) mounds had been studied and it is important to determine its chemical profile as well as to evaluate its anti-staining-fungi activity. The results showed that fungus comb of M. gilvus has a high crude ash (30.57%), fiber (25.46%), starch (7.76%), protein (5.80%, 5.53% amino acid), acid-insoluble ash (3.45%), and fat (0.73%). It also contained phenol hydroquinone, steroids, terpenoids, and saponin compounds. Seventeen amino acids were identified via high-performance liquid chromatography analysis, of which arginine, leucine, glutamate, and aspartic acid were the majority. According to gas chromatography-mass spectrometry analysis, the n-hexane extract consists of several types of fatty acid derivatives. Meanwhile, the ethyl acetate (EtOAc) extracts were primarily phenol groups with 1,2,3-propanetriol (glycerol) at the highest relative concentration. Four fungus-comb extracts (n-hexane, EtOAc, MeOH, and water) inhibited the Aspergillus foetidus fungus, with inhibition rates ranging from 24.17% to 100% and EtOAc extract as the most active extract. It appears that EtOAc extracts from the M. gilvus fungus comb can be considered an active ingredient source of novel organic fungicide in preventing wood-staining fungi attacks on susceptible wood.

show abstract

“…Senyawa dari golongan benzene juga memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Suzuki et al, (1988) menyatakan bahwa senyawa di-2-ethylhexyl phthalate dapat bereaksi dengan sisi hidrofobik pada membran sel yang menyebabkan terganggunya permeabilitas dari membran sel. Hasil identifikasi komponen monomer lindi hitam hasil isolasi yang diduga mengandung senyawa anti mikroba disajikan pada Tabel 1.…”

Section: Gambar 1 Pengaruh Berbagai Konsentrasi Fraksi 3% Meoh:chcl 3 Terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri Eschericia Coliunclassified

Pemanfaatan Lindi Hitam Hasil Isolasi Lignin Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Anti Mikroba

Harahap

Hidayati

subeki

2020

j. teknol. pertan. n.a.

View full text Add to dashboard Cite

Telah dilakukan isolasi lignin dari lindi hitam hasil proses pulping menggunakan metode formacell dari tandan kosong kelapa sawit. Hasil monomer dari pemecahan lignin diduga memiliki senyawa yang bersifat anti mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi hasil pemecahan monomer lignin dengan perlakuan 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% terhadap daya hambat sebagai antimikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian menggunakan fraksi 3% MeOH:CHCl3 pada konsentrasi 12,5 dan 15% memiliki aktivitas antimikroba yang sama dan tertinggi terhadap E. coli dengan diameter zona hambat sebesar 6,33 mm, sedangkan aktivitas antimikroba terendah terhadap E. coli dimiliki fraksi 3% MeOH:CHCl3 pada konsentrasi 2,5% dengan diameter zona hambat sebesar 5,17 mm.

show abstract

Cell Aggregation Factor Produced by Streptomyces sp. Strain No. A-3315

Cited by 4 publications

References 3 publications

Production and Identification of Antimicrobial Compounds from Microalgae Tetraselmis chuii with Ultrasound Assisted Extraction Method (Study Type of Solvent and Total Cycle Extraction)

Production and Identification of Antimicrobial Compounds from Microalgae Tetraselmis chuii with Ultrasound Assisted Extraction Method (Study Type of Solvent and Total Cycle Extraction)

Chemical Components of Fungus Comb from Indo-Malayan Termite Macrotermes gilvus Hagen Mound and Its Bioactivity against Wood-Staining Fungi

Pemanfaatan Lindi Hitam Hasil Isolasi Lignin Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Anti Mikroba

Contact Info

Product

Resources

About