Praktikum atau kegiatan laboratorium adalah pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik berinteraksi dengan material dan melakukan observasi fenomena. Penelitian ini menganalisis perbandingan antara Problem Solving Laboratory (PSL) dan Higher Order Thinking Laboratory (HOT-Lab) dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran fisika. Penulisan artikel ini menggunakan metode Systematic Literature Review. Metode systematic literature review digunakan untuk menganalisis literatur terbitan 2020-2024 yang terindeks scopus, google scholar, dan crossref. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua model memiliki efektivitas yang hampir sama dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Namun, HOT-Lab memiliki tingkat yang lebih tinggi karena dikembangkan dari PSL. PSL memiliki 3 tahapan, sementara HOT-Lab memiliki 5 tahapan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum. Kendala utama dalam implementasi kedua model adalah keterbatasan sumber daya manusia dan kurangnya keterlibatan peserta didik. Pengembangan E-Modul berbasis HOT-Lab dapat menjadi solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan kurikulum pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dalam melatih keterampilan berpikir kritis.