Sungai senantiasa mengalami perubahan dari segi ruang dan waktu, khususnya Sungai Musi di Kota Palembang yang memiliki peran strategis sebagai urban rivers mulai dari pemerintahan kolonial hingga saat ini. Salah satunya adalah perubahan sempadan sungai akibat erosi dan sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi seberapa besar perubahan sempadan Sungai Musi dalam kurun waktu 90 tahun terakhir dan pemanfaatan lahan hasil sedimentasi sungai saat ini. Fokus penelitian ini adalah Sempadan Sungai Musi sepanjang 10,85 km dari panjang total 27,47 km Sungai Musi yang membelah Kota Palembang.Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif dengan penerapan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang diolah berupa Peta Sejarah Kota Palembang Tahun 1922 dan Citra satelit Quickbird Tahun 2012 yang dianalisis dengan teknik overlay berupa symmetrical difference dan geoprocessing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat sedimentasi di sempadan Sungai Musi sangat besar dibandingkan tingkat erosinya yaitu sebesar 93%. Kecamatan Gandus dan Kecamatan Seberang Ulu I memiliki wilayah tersedimentasi yang paling besar yaitu 31% dan 29% yang banyak dipengaruhi oleh aktifitas manusia. Sebaliknya, wilayah yang tererosi cukup besar adalah Kecamatan Kertapati sebesar 65% akibat pengaruh arus dari Sungai Kramasan. Hasil sedimentasi di sempadan Sungai Musi banyak dimanfaatkan menjadi lahan permukiman (47,4%), waduk/danau (22,3%), rawa (10,7%) dan 7 penggunaan lahan yang lain dengan kisaran 0,2-6,6%. Hasil akhir penelitian ini berupa peta perubahan sempadan sungai musi di kota Palembang. Hasil temuan penelitian ini, dapat dijadikan acuan penelitian selanjutnya dalam mengembangkan produk pembelajaran sebagai upaya mengenalkan perubahan Sungai Musi di Kota Palembang baik di sekolah maupun pada mata kuliah Sistem Informasi Geografis, Geologi, Geomorfologi, dan Hidrologi.