ABSTRAKGerakan tanah di kompleks perkantoran Kabupaten Sukabumi di Jajaway, Palabuhanratu, terjadi di luar perkiraan dan perencanaan pembangunan sebelumnya. Untuk melihat kondisi dan luasan daerah gerakan tanah dan dalam usaha mengurangi resiko kerugian lebih besar, diperlukan identifikasi bidang gelincir gerakan tanah di kompleks tersebut. Bidang gelincir dicari berdasarkan model tahanan jenis yang diperoleh dari survei pengukuran geolistrik. Akuisisi data dilakukan pada 7 lintasan, dengan 6 lintasan berarah utara-selatan dan 1 lintasan berarah barat-timur. Metode akusisi yang digunakan adalah tahanan jenis multielektrode dengan konfigurasi dipole-dipole. Hasil penelitian membuktikan bahwa kondisi perlapisan batuan lepas tetapi lebih berat di atas lapisan lempung merupakan salah satu penyebab kejadian pergerakan tanah. Kejadian itu sangat terlokalisir karena kondisi seperti itu tidak ditemukan pada lintasan lainnya.Kata kunci: bidang gelincir, geolistrik, gerakan tanah, konfigurasi dipole-dipole, tahanan jenisABSTRACTGround movement in the Sukabumi Regency office complex (Jajaway, Palabuhanratu), occurred unexpectedly. To reduce the potential risk, we need to identify the slip surface to detect the possibility of more landslides. The resistivity model by the dipole-dipole geoelectrical method was applied to find the slip surface. Data acquisition was carried out in 7 lines: 6 north-south lines and 1 east-west line. The resistivity models present the distribution of resistivity below the surface. Above this clay layer, there is a higher resistivity layer, which is related to sandy tuff and breccia. The condition might cause the previous creeping type of ground movement. The type of layering is not found in the other lines. Therefore we do not expect a similar ground movement would occur in those lines.Keywords: dipole-dipole configuration, geoelectrical, landslide, resistivity, slip surface