Aspal konvensional berasal dari perengkahan minyak bumi, merupakan sumber daya alam tak terbarukan yang cadangannya terus berkurang. Hal ini disebabkan meningkatnya penggunaan aspal untuk pembangunan jalan baru, pemeliharaan jalan yang sudah ada dan pembangunan jalan bebas hambatan. Untuk mengatasi masalah berkurangnya cadangan aspal, maka perlu dicari bahan alternatif yang dapat diperbaharui sebagai bahan campuran aspal. Penambahan material alternatif sebagai campuran aspal harus dapat meningkatkan kualitas dan umur pakai jalan. Menanggapi permasalahan yang ada, diperlukan solusi agar penggunaan aspal konvensional dapat dikurangi tanpa mengurangi kualitas jalan. Karet alam merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai campuran aspal konvensional. Penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dari beberapa hasil penelitian pada perbandingan tertentu dapat meningkatkan mutu aspal dan umur layan jalan. Indonesia sebagai negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand memiliki prospek untuk menggunakan karet alam sebagai campuran aspal. Penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat memberikan manfaat positif bagi penyerapan karet alam sekaligus meningkatkan kualitas jalan dan menghemat penggunaan aspal konvensional. Selain itu, penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat menghemat pengeluaran devisa negara dari impor aspal. Kebijakan penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat memberikan multiplier effect bagi pemerintah, pelaku ekonomi dan masyarakat.