SNEDDS merupakan campuran isotropik yang terdiri dari obat, surfaktan, ko-surfaktan dan minyak. Pengembangan dan optimasi formulasi yang tepat diperlukan untuk meminimalisir waktu, biaya, serta menjamin formulasi yang optimal. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan SNEDDS serta aplikasi simplex lattice design (SLD) dan box behnken design (BBD) dalam optimasi formulasi SNEDDS. Metode yang digunakan dalam menyusun review ini yaitu teknik studi pustaka dengan mencari literatur dalam bentuk data primer berupa jurnal nasional maupun jurnal internasional bahasa Inggris dalam 10 tahun terakhir (2011-2020). Optimasi formulasi SNEDDS dengan SLD dan BBD dilakukan dengan memilih formulasi yang memiliki nilai desirability lebih tinggi. Apabila respon terprediksi dan terukur pada formulasi SNEDDS optimal hasil prediksi SLD menunjukkan nilai p>0,05 pada one sample t-test, maka formulasi SNEDDS optimal dianggap valid. Kedekatan respon terukur dan terprediksi pada metode BBD dilakukan dengan menghitung nilai % bias. Beberapa penelitian menggunakan nilai persen bias (%) untuk mengukur kedekatan antara respon terprediksi dengan respon terukur dengan nilai persen (%) bias berkisar antara -6,04% - 7,3%. Nilai persen (%) bias yang semakin besar menunjukkan semakin besar penyimpangan antara respon terprediksi dengan respon terukur.