AbstrakGizi buruk dapat meningkatkan risiko mortalitas, morbiditas akibat penyakit menular, dan penundaan perkembangan fisik juga kognitif. Angka kejadian gizi buruk di Cilacap pada tahun 2013 terdapat 112 kasus dan meningkat di tahun 2014 sebanyak 116 kasus. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis implementasi penatalaksanaan gizi buruk, ditinjau dari komponen input, proses, dan output. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, menggunakan desain studi kasus pada 6 orang informan yang dipilih dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Uji validitas dilakukan dengan triangulasi. Data dianalisis menggunakan model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penatalaksanaan gizi buruk sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari komponen input (jumlah kader dan sarana prasarana sudah memenuhi, sedangkan jumlah tenaga gizi masih kurang dan tenaga kesehatan belum berperan optimal), komponen proses (tahap persiapan sudah baik, pengorganisasian belum terstruktur baik, pelaksanaan dan alur pelayanan gizi buruk belum berjalan sesuai prosedur seharusnya), dan komponen output (balita gizi buruk sudah menjalani perawatan selama 3 bulan dan terjadi perubahan status gizi ke status gizi yang lebih baik).
Abstract
Severe malnutrition may increase the risk of mortality, morbidity from infectious diseases, and delayed physical likewise cognitive development. The incidence of severe malnutrition in Cilacap in