AbstrakBencana alam dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, terutama di daerah yang rawan bencana seperti daerah pesisir pantai, lereng gunung berapi, dan lain sebagainya. Salah satu wilayah di Jawa Tengah yang rawan akan bencana adalah Kabupaten Klaten. Oleh sebab itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klaten dan bekerjasama dengan tim SAR Klaten terus menerus menghimbau masyarakat akan sigap dalam menghadapi bencana. Masyarakat pada umumnya menyerap informasi yang disampaikan oleh BPBD dan tim SAR Klaten melalui komunikasi langsung ataupun melalui sosial media. Namun masyarakat yang mempunyai kebutuhan khusus seperti penyandang disabilitas memiliki cara tersendiri dalam berkomunikasi dan menyerap informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pendekatan kuantitatif dengan metode survey dipilih karena mampu memaparkan bagaimana respon masyarakat melalui data yang diperoleh dari responden. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 102 orang, setelah dihitung dengan rumus Slovin maka diperoleh sampel sebanyak 50 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa respon masyarakat penyandang disabilitas sesuai dengan perhitungan olah data menunjukkan nilai mean sebesar 3.45 yang mengacu pada indikator 'setuju'. Respon mereka terbilang baik serta mampu memberikan feedback yang positif kepada BPBD dan tim SAR Klaten.
Kata Kunci: komunikasi krisis, bencana, masyarakat disabilitas
Abstracts
Natural disasters can happen anytime and anywhere, especially in disaster--prone areas such as coastal areas, slopes of volcanoes, etc. One of the areas in Central Java