Tiram merupakan salah satu produk yang berasal dari daerah perairan yang dapat dikonsumsi karena mengandung banyak nutrisi. Hewan ini dapat hidup di daerah pasang surut air laut yang banyak ditumbuhi tumbuhan bakau. Namun biota ini memiliki sistem penyaring makanan (filter feeder) sehingga sangat rentan terhadap cemaran logam berat. Tiram yang tercemar akan berbahaya jika dikonsumsi. Logam berat seperti timbal (Pb) dapat saja tercemar ke perairan disebabkan oleh aktivitas perahu/kapal nelayan yang menggunakan bahan bakar dan limbah oli bekas yang mengandung cemaran timbal (Pb). Selain itu limbah oli bekas dan cat yang terbawa arus sungai ke perairan dapat mempengaruhi kandungan timbal (Pb) dalam tiram. Logam berat lain seperti merkuri (Hg) dapat berasal dari limbah produk rumah tangga seperti lampu neon, televisi, dan kosmetik tertentu. Sumber-sumber logam berat ini akan terbawa ke perairan dan diserap oleh tiram. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dianalisis kandungan logam berat timbal (Pb) serta kandungan logam merkuri (Hg) dalam sampel tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenaicemaran logam berat dalam sampel tiram. Metode destruksi sampel yang digunakan adalah destruksi basah sedangkan analisis kuantitatif menggunakan metode spektrofometri serapan atom (SSA). Hasil analisis menunjukkan bahwa tiram telah tercemar logam timbal serta merkuri. Kandungan timbal (Pb) dalam sampel tiram adalah 2,128 mg/kg dan telah melewati ambang batas sesuai SNI 7387:2009. Sedangkan kandungan logam merkuri (Hg) yaitu 0,0539 mg/kg dan masih berada di bawah ambang batas SNI 7387:2009.